Jumat, 22 November 2024

Kapolda Jateng Pastikan Ledakan di Asrama Polisi Bukan dari Aksi Teror

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Irjen Pol. Ahmad Luthfi Kapolda Jawa Tengah (kiri). Foto: Antara

Irjen Pol. Ahmad Luthfi Kapolda Jawa Tengah (Jateng) melalui rekaman Press Conference yang dibagikan kepada wartawan Mabes Polri, Minggu (25/9/2022) malam, menyebutkan bahwa ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Sukoharjo, Jateng, bukan berasal dari aksi teror.

Ledakan tersebut, berasal dari perkarangan kosong sebelah rumah anggota Brimbo. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh petugas penjinak bom (Jibom), di lokasi ditemukan bubuk hitam yang diduga bahan untuk petasan.

“Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kami di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak,” kata Luthfi dilansir Antara.

Untuk diketahui, ledakan yang terjadi pada Minggu petang sekitar pukul 18.20 WIB itu, menyebabkan Bripka Dirgantara Pradipta dari Polresta Surakarta mengalami luka berat.

Kapolda Jateng kemudian menjelaskan, bahwa petugas Jibom di TKP menemukan dua kantong plastik ukuran satu ons, empat bungkus plastik kosong dan sisa residu, serta adanya sumbu petasan.

Berdasarkan hasil pengembangan sementara, paket berisi bahan petasan itu datang dari Indramayu dan dipesan tanggal 22 April 2021 oleh CV Mandiri Sujono Indramayu, untuk dikirim kepada penerima berinisial A di Klaten.

Pihak pengirim CV Mandiri Sujono telah diamankan di Polres Indramayu, begitu juga pihak penerima diamankan di Polresta Surakarta untuk mendalami kejadian ledakan. Oleh pihak CV Mandiri Sujono, bahan petasan itu digunakan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten.

Luthfi membenarkan, anggota yang menjadi korban ledakan tersebut pernah melakukan razia terkait paket pesanan daring bernama bubuk hitam yang diduga petasan. Namun, meski ada indikasi kelalaian anggota, Luthfi menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa anggota yang menjadi korban ledakan.

Namun karena kondisinya sedang sakit akibat ledakan tersebut, pemeriksaan bakal dilakukan setelah pulih. Tetapi pemeriksaan dilakukan terhadap anggota yang lainnya, dan membenarkan pernah ada operasi COD pengiriman bahan bubuk hitam untuk bahan petasan pada hari sesuai jadwal pengiriman.

“Nanti penyidikan lengkap besok akan dirilis secara intensif, baik dari inafis, labfor, kiranya masyarakat tidak usah resah tidak ada teror sama sekali,” kata Luthfi. (ant/bil)

Berita Terkait

Ledakan Terjadi di Asrama Polisi Solo Baru


Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs