Jumat, 22 November 2024

Jokowi Presiden Klaim Kartu Prakerja Berjalan Sesuai Harapan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memberikan arahan kepada jajaran menteri/kepala lembaga, dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Selasa (5/4/2022). Foto: biro pers setpres

Joko Widodo mengapresiasi Program Kartu Prakerja yang diluncurkan waktu Indonesia mulai mengalami krisis karena pandemi Covid-19, sekitar bulan Maret 2020.

Menurut Presiden, selain membantu meringankan beban masyarakat, program tersebut juga meningkatkan produktivitas, pengalaman, dan keterampilan penerima program melalui berbagai pelatihan.

Di tengah situasi sulit dan ketidakpastian global, Jokowi bilang Bangsa Indonesia harus produktif. Maka dari itu, Kepala Negara menitikberatkan upskilling dan reskilling sumber daya manusia.

Pernyataan itu disampaikan Presiden, Minggu (17/6/2022), dalam acara silaturahmi dengan alumni peserta Program Kartu Prakerja, di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dipegang Jokowi, sampai sekarang yang mendaftar sebagai peserta Program Kartu Prakerja mencapai 115 juta orang.

Dari jumlah tersebut yang terverifikasi sebanyak 84 juta orang, dan yang diterima cuma 12,8 juta orang.

“Saya sangat apresiasi. Yang daftar itu sampai saat ini sudah 115 juta, yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta orang. Banyak sekali. Itu angka yang tidak kecil. Sebanyak 12,8 juta orang yang produktivitasnya meningkat, kemampuannya meningkat, pengalaman kerjanya karena pelatihan menjadi meningkat,” ujarnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 88,9 persen peserta Program Kartu Prakerja menyatakan bisa meningkatkan keterampilannya sesudah mengikuti berbagai pelatihan.

Jokowi menilai, salah satu faktor yang mendukung keberhasilan Program Kartu Prakerja adalah pemanfaatan platform digital yang diciptakan dan dikembangkan anak-anak muda Indonesia.

“Laporan yang saya terima, tidak ada anggaran itu yang lewat kementerian, ke provinsi, ke kabupaten, ke kota baru ke peserta. Itu langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian menjelaskan Kartu Prakerja merupakan salah satu program untuk rakyat yang pesertanya paling masif di dunia.

Lewat program tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia supaya bisa bersaing dengan pekerja asal negara lain.

Airlangga menambahkan, Program Kartu Prakerja mendapatkan apresiasi dunia internasional. Bahkan, Perdana Menteri Belanda ingin mempelajari sistem Kartu Prakerja dari Indonesia.

“Kemarin dalam pertemuan di Davos, Menteri Liesje dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan mereka ingin melihat Kartu Prakerja dan berharap bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain,” katanya.

Sekadar informasi Kartu Prakerja adalah program semi bantuan sosial yang diberikan kepada pekerja terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemi Covid-19, dan kelompok masyarakat pencari kerja.

Peserta Program Kartu Prakerja mendapatkan total insentif Rp3,55 juta. Dari nilai itu, Rp1 juta harus dipakai membeli paket pelatihan dan peningkatan keterampilan.

Lalu, Rp2,4 juta akan diberikan dalam bentuk bantuan tunai yang pencairannya dilakukan secara bertahap.

Kemudian, Rp150 ribu sisanya bisa diterima peserta sesudah mengisi survei dari Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.(rid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs