Joko Widodo Presiden memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan fasilitas kesehatan, serta menyediakan seluruh obat yang diperlukan untuk penyakit gagal ginjal akut.
Kepala Negara juga mengeluarkan kebijakan bebas biaya perawatan serta pengobatan pasien di rumah sakit.
“Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali,” ujarnya, Senin (24/10/2022) sore, dalam rapat kabinet terbatas yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, Jokowi menginstruksikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik semua obat-obatan yang diduga memicu gagal ginjal akut, dan segera mengumumkan daftar obat mengandung zat berbahaya kepada publik.
Menurutnya, kasus gagal ginjal akut yang kebanyakan menyerang anak-anak bukan masalah biasa. Maka dari itu, Jokowi mengingatkan jajarannya serius memprioritaskan keselamatan masyarakat.
“Ini bukan masalah biasa. Kita semua harus utamakan keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kemenkes, penyebab gagal ginjal akut pada anak-anak yaitu cemaran zat kimia Etilen Glikol, Dietilen Glikol, dan Etilen Glikol Butil Eter pada sirop obat.
Karena sudah ada indikasi membahayakan, BPOM akan mempidanakan dua perusahaan farmasi yang terindikasi memproduksi obat mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol melebihi ambang batas aman.
Sekadar informasi, penyakit gagal ginjal akut per hari Senin (24/10/2022), tercatat sebanyak 245 kasus.
Jumlah penderitanya tersebar di 26 provinsi, dengan angka kematian sebanyak 141 pasien. Artinya, tingkat fatalitas mencapai 57 persen.
Merujuk data Kemenkes, delapan provinsi yang paling banyak menyumbang kasus gagal ginjal akut yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara.(rid)