Jembatan gantung yang berada di wilayah Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dikabarkan putus dan ambrol ke sungai di bawahnya, pada Jumat (9/9/2022) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Akibat kejadian ini, puluhan murid yang melintasi jembatan tersebut saat kegiatan jalan sehat terjatuh ke sungai.
“Kebetulan saat itu SMP 1 Pajarakan mengadakan kegiatan jalan sehat kemudian melewati jembatan gantung. Saat itu ada 40 siswa dan satu guru berada di atas jembatan gantung. Mungkin siswa yang melintas senang, jadi digoyang-goyang sehingga putus talinya bersama jembatannya,” ujar Aris Setyawan Manajer Pusdalops BPBD Probolinggo saat dihubungi Radio Suara Surabaya.
Korban yang jatuh ke sungai langsung dievakuasi ke Puskesmas Pajarakan oleh masyarakat sekitar dan petugas yang tiba di lokasi.
Dari hasil triase sementara BPBD Probolinggo, dari 41 korban yang semuanya mengalami luka ringan tersebut 13 orang dirujuk ke RS Waluyo Jati.
“13 korban yang terdiri dari 12 siswa dan sat guru dirujuk ke RS Waluyo Jati walaupun luka ringan,” jelasnya.
Dugaan sementara penyebab jembatan gantung ini putus, kata Aris, adalah over capacity (kelebihan kapasitas).
“Terlalu banyak yang melintas dan bertahan di tengah jadi jembatan tidak kuat menahan beban, sampai di tengah ada yang goyang-goyang. Jembatannya kecil memang, bentang jembatan 30 meter, lebar 1,5 meter tadi kayaknya over load, kebanyakan yang di atas jembatan,” jelasnya.
Aris menjelaskan, kejadian ini sudah mendapat asesmen dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Probolinggo dan jembatan yang putus akan dibangun kembali. (dfn)