Jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Surabaya, sudah tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, sekitar pukul 05.51 WIB, Minggu (17/7/2022).
Pesawat yang ditumpangi jemaah sempat mengalami penundaan waktu keberangkatan (delay). Sehingga waktu kedatangan mundur beberapa menit dari jadwal seharusnya tiba di bandara pukul 05.15 WIB.
Sebanyak 450 orang jemaah haji kloter 1 itu berasal dari Tuban dan Bojonegoro.
Dalam perjalanan kembali ke Tanah Air, mereka menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5004.
Begitu turun dari pesawat, terlihat senyum bahagia dari wajah para jemaah haji. Berkali-kali terdengar jemaah mengekspresikan rasa syukurnya dengan mengucap Alhamdulillah.
Bahkan, jemaah juga melakukan sujud syukur karena bisa kembali menginjakkan kaki di Indonesia dengan selamat.
“Alhamdulillah setelah penantian 11 tahun saya bisa melaksanakan ibadah haji, dan kembali ke Indonesia dengan sehat,” ujar Sukamto jemaah asal Tuban.
Selain Sukamto, ada juga Ainur yang berasal dari kota yang sama. Laki-laki berusia 20 tahun itu berangkat ibadah haji menggantikan ayahnya.
“Saya berangkat sama ibu, Alhamdulillah senang bisa menunaikan badal haji. Di sana hampir tidak ada kendala, hanya saja perlu penyesuaian untuk cuaca yang panas sekitar 45 derajat celcius,” kata Ainur.
Sebetulnya kedatangan kloter 1 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya pagi ini akan disambut Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Tapi, penyambutan Gubernur diundur.
Selain Kloter 1 yang datang pagi tadi, jemaah haji Kloter 2 Debarkasi Surabaya diperkirakan tiba di Bandara Internasional Juanda T2 sekitar pukul 12.55 WIB.
Di tempat terpisah, Abdul Haris Sekretaris PPIH Jatim menyampaikan, akan ada pemeriksaan kesehatan kepada jemaah untuk menyambut kedatangannya di Asrama Haji Surabaya.
Dia bilang, pemeriksaan kesehatan merupakan upaya untuk mencegah penularan Covid-19.
“Sesuai dengan arahan dari Gubernur, PPIH bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan petugas yang tergabung di Satgas Covid 19 akan berupaya dalam pencegahan Covid. Jemaah akan melewati mesin skrining suhu tubuh saat tiba di Asrama Haji. Tim dari BPBD Jatim juga turun melakukan disinfeksi,” ujarnya.
Tim BPBD akan melakukan disinfeksi kepada jemaah, barang bawaan jemaah, serta bus yang membawa jemaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah dipakai menjemput.
Lebih lanjut, Abdul Haris menuturkan jemaah perlu tes PCR atau swab antigen.
“Bagi yang suhu badannya di atas 37,5 derajat Celcius atau memiliki gejala batuk, pilek, pusing akan dilakukan PCR. Sedangkan bagi jemaah lainnya akan dilakukan swab antigen,” terang Haris.
Kemudian, jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat, akan dibawa ke rumah sakit rujukan Covid di Surabaya.
Sedangkan jemaah yang terkonfirmasi positif namun tanpa gejala atau gejala ringan, akan diserahkan ke petugas daerah masing-masing untuk dilakukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit daerah asal.
Selain itu, Abdul Haris juga menegaskan penjemputan jemaah hanya bisa dilakukan panitia haji daerah. Kecuali untuk jemaah dengan kondisi tertentu, misalnya sakit atau jemaah mandiri. Namun, harus mendapat izin dari Ketua/Sekretaris PPIH.(wld/dfn/rid)