Jumat, 22 November 2024

Jemaah Haji Asal Tuban Kehilangan Sandal, Telapak Kakinya Melepuh karena Berjalan di Tengah Cuaca Panas

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Jemaah Haji kloter 1 asal Tuban yang kakinya melepuh karena kehilangan sandal di Masjid Nabawi sehingga ia harus berjalan kaki di tengah suhu panas Arab Saudi. Foto: Istimewa

Seorang jemaah haji kloter 1 asal Tuban yang kehilangan sandalnya di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi,  telapak kakinya melepuh karena harus berjalan dengan kaki telanjang untuk kembali ke hotel. Apalagi cuacanya panas suhu mencapai 50 derajat Celcius.

Pria ini berjalan kaki sejauh kurang lebih 400 meter dari Masjid Nabawi ke hotel.

Akibat kejadian ini, jemaah haji tersebut harus mendapat perawatan dan duduk di kursi roda.

“Informasi dari petugas kloter, ada jemaah kita yang kehilangan sandalnya saat keluar dari masjid. Akhirnya terpaksa jalan tanpa alas kaki sehingga telapak kakinya melepuh,” ujar Husnul Maram Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Selasa (14/6/2022).

Oleh karena itu dia kembali mengingatkan jemaah haji yang keluar dari kamar hotel untuk tidak lupa memakai alas kaki, sandal ataupun sepatu.

“Kalau mau masuk masjid jangan lupa bawa kresek sebagai tempat menyimpan alas kaki,” imbuhnya.

Husnul Maram melanjutkan, sesuai penuturan salah satu petugas kloter haji di Arab Saudi, suhu udara di sana sangat tinggi, mencapai kisaran 50 derajat Celcius.

Oleh karena itu kepada 450 jemaah kloter 16 di Hall Mina yang baru datang kemarin Senin (13/6/2022), dirinya berpesan agar senantiasa menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.

Selain itu, Husnul Maram juga meminta pada para jemaah banyak meminum air putih untuk menghindari dehidrasi di tengah cuaca panas Arab Saudi.

“Misal kalau urine Bapak, Ibu berwarna kuning, mohon untuk tidak keluar kamar dulu. Panjenengan perbanyak minum air putih dulu sampai air urinenya bening kembali, agar tidak terjadi dehidrasi,” pesan Husnul Maram.

Hingga hari Senin kemarin sekitar pukul 18.30 WIB, CJH asal Kabupaten Pasuruan, Gresik, dan Kota Malang yang tergabung dalam kloter 16 mulai memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).

Telapak kaki jemaah haji asal Tuban, Jawa Timur yang melepuh. Foto: Istimewa

Hingga hari ini, terdapat 6.719 jemaah haji dari 15 kloter yang sudah bertolak menuju Madinah.

Husnul Maram lantas memberikan catatan evaluasi hingga 10 hari pertama keberangkatan jemaah Embarkasi Surabaya.

“Belajar dari barang bawaan koper dan tas tenteng kloter sebelumnya, mereka perlu mendapatkan perhatian dan pemeriksaan detail sebelum berangkat ke Tanah Suci,” terangnya.

Menurutnya, tas bagasi yang dibawa maksimal memuat 15 kg, dan tas tenteng yang dapat diisi maksimal 5 kg.

“Jangan sampai overweight kopernya, pasti nanti dibongkar disuruh ngeluarin barangnya, biar tidak lebih dari 15 kg,” ujarnya.

Kelebihan muatan tersebut, tambah Husnul Maram biasanya karena jemaah memasukkan bahan makanan seperti beras, mie instan, snack, dan bumbu masak secara berlebihan.

“Tadi malam, ada jemaah kloter 16 yang kopernya overweight, ternyata dalamnya ada teko sama kopi yang banyak. Akhirnya, jemaah memilih mengeluarkan tekonya daripada barang yang lain,” tuturnya,

Dia juga mengingatkan jemaah yang akan berangkat haji agar memahami penempatan barangnya.

“Powerbank maksimal kapasitas 20.000 miliampere per hour bisa ditempatkan di tas tenteng, jangan di koper. Sedangkan benda tajam seperti silet, gunting, pisau, alat cukur letakkan di koper besar, jangan di tas tenteng,” tambahnya.

Adapun rokok, jelas Maram maksimal 200 batang saja yang bisa dibawa.

“Cairan dan gel yang boleh dibawa dalam pesawat tidak boleh lebih dari 100 ml,” pungkasnya.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs