Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) RI per tanggal 27 Juli 2022, vaksinasi PMK di Provinsi Jawa Timur tertinggi di Indonesia sebanyak 377.985 dosis. Sementara posisi kedua diduduki Jawa Tengah 78.469 dosis dan disusul Jawa Barat tercatat 70.306 dosis.
Meski capaian vaksin PMK di Jatim tertinggi, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim tetap mengingatkan kepada seluruh peternak agar terus bekerjasama menanggulangi PMK.
Sebab, kata dia, vaksinasi di Jatim sebenarnya sudah tertinggi di antara provinsi lain. Akan tetapi, jumlah populasi hewan ternak yang terpapar PMK juga tertinggi sehingga percepatan vaksinasi harus dilakukan oleh semua pihak.
“Saat ini kita memasuki tahap dosis kedua vaksinasi PMK. Tahap dosis kedua ini ada 600 ribu dosis vaksin yang kini sudah ada di masing-masing kabupaten/kota. Vaksin tersebut untuk perluasan vaksinasi dosis pertama maupun yang revaksinasi,” ujarnya, Kamis (28/7/2022) dalam situs resmi Pemprov Jatim.
Ia mengimbau pada seluruh kepala daerah di Jatim untuk melakukan percepatan vaksinasi di daerahnya.
“Jawa Timur memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500 sampai dengan 15.000 ekor/hari. Sehingga total vaksin 600.000 dosis akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan,” urainya.
Lebih lanjut Khofifah menuturkan, pelaksanaan vaksinasi tahap II tetap diprioritaskan untuk ternak bibit, sapi perah, sapi potong dan kerbau.
“Sedangkan untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen,” imbuhnya.
Adapun update situasi Penyakit Mulut dan Kuku berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Jatim per hari Rabu (27/7/2022), jumlah kasus di 38 Kab/Kota sebanyak 170.255, hewan ternak sembuh sebanyak 72.653 (42,67 persen), hewan ternak yang sakit sebanyak 94.438 (55,47 persen), hewan ternak yang dipotong paksa sebanyak 1.657 (0,97 persen) dan hewan ternak yang mati sebanyak 1.507 (0,89 persen).(dfn/ipg)