“Menjalin kembali hubungan dengan Turki adalah aset penting bagi stabilitas kawasan dan kabar ekonomi yang sangat penting bagi warga Israel,” kata Lapid, seperti yang dikutip Antara, Kamis (18/8/2022).
Menurut pernyataan dari Kantor Perdana Mentri (PM) Israel, langkah tersebut disepakati pada Selasa (16/8/2022) malam waktu setempat, antara Alon Ushpiz Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel dan Sedat Onal Wakil Menteri Luar Negeri Turki.
“Meningkatkan hubungan akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas hubungan ekonomi, perdagangan dan budaya, serta memperkuat stabilitas kawasan,” lanjut pernyataan tersebut.
Langkah itu dilakukan setelah adanya peningkatan yang stabil dalam hubungan Israel-Turki beberapa bulan terakhir, termasuk panggilan telepon Lapid dengan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki pada Juli dan kunjungan Isaac Herzog Presiden Israel ke Turki pada Maret.
Sebagai informasi, Israel dan Turki meresmikan hubungan mereka pada 1949, tetapi hubungan itu sempat menegang pada 2010 setelah serangan mematikan Israel terhadap armada pimpinan Turki yang berlayar ke Jalur Gaza dan terkepung.