Iptu Djoko Soesanto Kanitreskrim Polsek Rungkut menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik RSUD Dr. Soetomo terkait peristiwa meninggalnya Valentino Tandjung pelajar SMP Negeri di Surabaya yang ditemukan tak bernyawa tergantung di pohon belakang mal Rungkut, tidak ditemukanya adanya tindak kekerasan.
“Dari hasil pemeriksaan tim dokter tidak menemukan adanya tanda kekerasan, dan dinyatakan bunuh diri,” kata Djoko saat ditemui di Polsek Rungkut oleh suarasurabaya.net, Kamis (21/4/2022).
Djoko melanjutkan, saat di lokasi ditemukannya jenazah Valentino pada Rabu (20/4/2022) sore sekitar pukul 16.00 WIB dirinya menyampaikan bahwa kulit mayat pelajar berusia 15 tahun ini sudah rusak dan kepala tinggal menyisakan tengkorak saja.
“Mayat ditemukan gantung diri di jenis pohon lamtoro dengan ketinggian kurang lebih dua meter. Tidak terlalu tinggi pohonnya,” katanya.
Djoko melanjutkan, “karena sudah cukup lama sekitar satu bulan dari kejadian, saat ditemukan posisi kepala mayat sudah menghadap ke belakang dan ranting-ranting pohon semakin rimbun,” tutur Djoko.
Untuk sementara ini, Djoko menyampaikan belum melanjutkan penyelidikan kasus kematian pelajar SMP ini karena berdasarkan pernyataan tim dokter tidak ditemukan adanya tindak kekerasan.
Pada kesempatan yang sama Kompol Bambang Prakoso Kapolsek Rungkut mengatakan bahwa jenazah Valentino ditemukan di lahan kosong belakang pusat perbelanjaan di Jalan Kali Rungkut.
“Saat kami datang ke TKP tidak ditemukan benda-benda mencurigakan, serta jenazah masih mengenakan seragam pramuka dan barang peralatan sekolah,” ujar Bambang saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis pagi.
Barang-barang milik Valentino yang ditemukan di TKP di antaranya tas, HP, buku pelajaran, dan peralatan tulis. Sedangkan untuk tali yang diduga digunakan untuk bunuh diri adalah jenis tali rafia yang terbuat dari plastik.
Bambang Prakoso menyampaikan bahwa saat ini jenazah Valen sudah dikebumikan oleh pihak keluarga.
“Kami mendapat kabar dari pihak keluarga apabila jenazah sudah dimakamkan, jadi pihak keluarga tidak ada keinginan untuk diautopsi,” ujar Bambang.
Pada informasi sebelumnya, Yuliana Tini warga Jalan Kalirungkut ibu dari Valentino, pada hari Senin (7/3/2022) mengudarakan laporan kehilangan anak laki-lakinya yang meninggalkan rumah sejak hari Jumat (4/3/2022).
Valen panggilan akrabnya kata Yuliana, berpamitan pergi ke sekolah di SMP Negeri Surabaya. Saat berpamitan dia meminta uang saku lebih yang akan digunakannya untuk naik ojek online.
Yuliana mengaku kondisi anaknya adalah anak berkebutuhan khusus. Katanya, Valen adalah anak pendiam dan kesehariannya tidak bisa lepas dari gadgetnya.
Pihak keluarga sudah mencoba menghubungi HP Valen sejak Jumat malam namun HP-nya mati. Dia sudah mencari ke teman-teman Valen dan keluarganya tapi nihil, Yuli juga melaporkan kehilangan anaknya ini ke polisi.
Yuli menepis kabar yang beredar apabila anaknya meninggal dikarenakan bunuh diri di pohon tersebut, dia menduga anaknya dipalak.
“Katanya itu bunuh diri, saya gak percaya wong anaknya ceria sebelum meninggalkan rumah. Sebelum hilang kita sempat jalan-jalan rekreasi. Malam sebelum hilang dia mijitin saya. Anehnya dompet sama celengan uang yang dibawa gak ada,” kata Yuliana.
“Anehnya lagi kalau gantung diri otomatis dia ndingkluk (menunduk), ini ndangak (mendongak),” pungkasnya.(wld/dfn/ipg)