Jumat, 22 November 2024

Indonesia dan Filipina Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
(Komjen) Polisi Boy Rafli Amar Kepala BNPT Komisaris Jenderal. Foto: Antara

Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan terorisme, satu di antaranya melalui berbagi informasi intelijen terkait penanganan terorisme pada tingkat bilateral, regional dan internasional.

“Situasi pandemi COVID-19 mendorong negara-negara untuk memperkuat perbatasan sehingga serangan dan operasi teroris berkurang di sebagian besar wilayah di dunia,” kata Komjen Polisi Boy Rafli Amar Kepala BNPT, mengutip Antara, Jumat (25/3/2022).

Menurut Boy, kendati negara-negara di dunia terus memperkuat perbatasan sebagai antisipasi serangan terorisme, namun bukan berarti ancaman kelompok tersebut berhenti.

Oleh sebab itu, Kepala BNPT terus mengingatkan untuk tidak lengah dengan terorisme dalam situasi apapun, termasuk di masa-masa pembatasan aktivitas.

“Pada masa pandemi, kelompok teroris menyebarkan propaganda, perekrutan, dan penggalangan dana melalui ruang cyber dan memiliki target audiens yang online,” kata Kepala BNPT.

Untuk mencegah aksi terorisme, BNPT terus melakukan serangkaian langkah pencegahan ancaman dari kelompok tersebut, di antaranya melalui narasi kontra radikalisasi yang dikembangkan melalui website, buku, majalah, dan poster.

“BNPT juga membangun BNPT Chanel TV, merilis I-KHub dalam rangka meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar pemerintah, mitra internasional, dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS),” kata dia.

Tidak hanya itu, BNPT juga meluncurkan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam upaya mendukung program deradikalisasi.

Senada dengan itu, Andhika Chrisnayudhanto Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT mengatakan Indonesia terus memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme dengan negara lain.

“Kita saling berbagi informasi intelijen terkait perkembangan penanganan terorisme, dan keterlibatan negara dalam memutus jaringan terorisme dunia pada tingkat bilateral, regional dan internasional,” tutur Andhika.

Dalam pembahasannya, materi yang didiskusikan BNPT bersama delegasi Filipina meliputi penilaian ancaman pada lingkup global, regional dan domestik, kontrol perbatasan serta upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di dunia siber.(ant/wld/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs