Lima dokter dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) dan satu orang tokoh masyarakat mendapatkan penghargaan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim dalam gelaran IDI Award 2022.
Penghargaan diserahkan dr. Sutrisno Ketua IDI Jatim didampingi Adh Karyono Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Minggu (30/10/2022).
Sutrisno mengatakan, terpilihnya lima dokter dan satu tokoh masyarakat umum ini sudah melewati seleksi yang sangat ketat. Ada 15 juri yang menilai mereka agar berhak menerima penghargaan ini.
“Jadi ini penilaiannya fair, tidak ada rekayasa. Ada 15 orang yang menilai tentunya melewati berbagai macam perdebatan,” ujar Ketua IDI Jatim itu dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net.
Para penerima penghargaan itu yakni dr. Bambang Pujo Semedi (Dokter Inspiratif Pelayanan Medis), dan Prof. dr. Anang Endaryanto (Dokter Inspiratif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran).
Selain itu terpilih juga dr. Ananta Naufal Habibi (Dokter Inspiratif Sosial Kemasyarakatan), dr. Dhelya Widasmara (Dokter Inspiratif Bidang Entrepreneurship) dan dr. S. Susianto (Dokter Inspiratif Layanan Primer), serta Royzaq Haramain dipilih sebagai Tokoh Inspiratif Bidang Kesehatan.
Tak lupa pula IDI Jatim memberikan penghargaan kepada dr. Urip Murtedjo, tokoh dokter RSU Soetomo Surabaya yang meninggal karena Covid-19.
Sutrisno menyebut, anggota IDI Jatim yang tersebar di 38 kabupaten/kota berjumlah 20 ribu lebih. Mereka banyak yang memiliki dedikasi pada profesi untuk memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.
“Sehingga itu kami memberikan penghargaan ini agar terus menginspirasi dan terus berinovasi serta terus memberikan layanan kesehatan terbaik,”jelasnya.
Diakuinya, bahwa dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan. Kasus kesehatan yang terjadi memberikan banyak pelajaran berarti. “Covid-19, hepatitis, cacar monyet, gagal ginjal akut, semuanya menjadi pelajaran dan tantangan kita ke depan agar terus belajar dan waspada terhadap penyakit yang kita tidak duga sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu, dr Susianto salah satu peraih IDI Award 2022 katagori Dokter Inspiratif Layanan Primer mengaku senang mendapattkan penghargaan ini. Dokter berusia 66 tahun ini adalah dokter di salah satu layanan kesehatan di Sumenep, sekaligus Kepala Dinas Kesehatan di wilayah itu pada periode 2006 -2010 lalu.
“Namun sebelum jadi Kadinkes, saya digembleng dulu jadi dokter Puskesmas di Kepulauan Masalembu dari 1985 – 1990 mengabdi di sana,” ujar dr Susianto.
Menurutnya, layanan kesehatan di Sumenep memang penuh dengan tantangan, karena di wilayah tersebut ada 126 pulau dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa.
“Ketika di kepulauan, harus inovasi, melibatkan banyak pihak terutama tokoh masyarakat dalam hal ini Kiai, serta kader-kader masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain dr. Dhelya Widasmara dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang jadi pemenang kategori Dokter Inspiratif Bidang Entrepreneurship, ternyata selain dokter juga seorang pengusaha. Dia memiliki klinik kecantikan yang cukup dikenal di Malang, dan bahkan sudah ada dua cabangnyya di Kota Apel itu.
“Jadi dokter bisa juga mengembangkan kemampuan wirausaha. Sehigga juga bisa memberikan dampak baik bagi orang banyak,” jelasnya. (bil/iss)