Sabtu, 23 November 2024

IDAI Sebut Hepatitis Akut Misterius Tidak Dikaitkan Dengan Vaksin Covid-19

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Vaksin Covid-19

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan Hepatitis Akut Misterius yang belum diketahui penyebabnya atau acute hepatitis of unknown aetiology yang menyerang anak-anak tidak terkait dengan vaksin Covid-19.

“Hepatitis akut berat ini tidak dikaitkan dengan vaksin Covid-19. Karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini belum divaksin. Justru belum divaksin karena kebanyakan adalah anak di bawah umur enam tahun,” kata dr Muzal Kadim Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Sabtu (7/5/2022) dikutip Antara.

Bahkan, lanjut dia, kasus yang ditemukan di Inggris terdapat pasien yang berusia di bawah dua tahun, menjadikan mereka belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Terkait isu hubungan Hepatitis Akut Misterius dengan Covid-19, ia mengatakan bahwa memang hal itu masih dalam kategori dugaan apakah kejadian tersebut terjadi secara bersamaan (coincidence) atau sebagai penyebab langsung.

“Itu masih merupakan dugaan karena selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan gejala seperti Hepatitis Akut Misterius berat ini,” ujarnya.

Terkadang, terjadi kasus di mana terjadi secara bersamaan di mana pasien ditemukan memiliki virus SARS-CoV-2 dan adenovirus, yang diduga menyebabkan hepatitis akut bergejala berat tersebut.

“Sampai saat ini WHO dan beberapa negara masih melakukan investigasi penyebab pastinya,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan telah meningkatkan kewaspadaan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan, kasus Hepatitis Akut Misterius yang menyerang anak-anak di beberapa negara sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mengusut kasus meninggalnya tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dalam rentang dua pekan terakhir sampai 30 April 2022, diduga karena Hepatitis Akut Mistreius.

Siti Nadia Tarmizi Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes pada Kamis (5/5/2022) mengatakan, berdasarkan hasil investigasi sementara, diketahui pasien dalam kondisi stadium lanjut sesampainya di rumah sakit.

Kemenkes masih menunggu hasil investigasi lanjutan berupa pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E di laboratorium, yang prosesnya perlu waktu sekitar 14 hari. (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs