Sabtu, 23 November 2024

IDAI: Jangan Beli Makanan Minuman di Tempat yang Tidak Terjaga Kebersihannya

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Siswa-siswi SDSN Rawajati 03 kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, menikmati kue lebaran usai Halal bi Halal hari pertama masuk sekolah.
(Foto: Dokumen suarasurabaya.net)

Muzal Kadim Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta masyarakat waspada terhadap ancaman Hepatitis Akut.

Salah satu yang penting untuk dilakukan, kata Dokter Muzal, yaitu memastikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi khususnya buat anak-anak.

Dia juga mengimbau sebaiknya masyarakat membawa makanan atau minuman dari rumah sendiri, dan menghindari membeli dari tempat yang tidak terjaga kebersihannya.

“Dihindari barangkali makan-makan di luar, jajan-jajan di luar. Terutama tempat yang meragukan kebersihannya. Memang kalau untuk anak itu sebaiknya kita menyiapkan sendiri, terutama pada bayi, makanan sebaiknya disiapkan oleh ibunya,” ujarnya dalam keterangan pers daring, Sabtu (7/5/2022).

Dia menambahkan, kalau masyarakat ingin membeli makanan dari luar rumah, wajib diperhatikan makanan terjamin higienis. Sedangkan untuk minuman, harus dipastikan air yang dipakai betul-betul matang.

“Mungkin makanan-makanan tertentu yang sudah siap santap ada yang memang sudah dijual dalam bentuk bersih, terpercaya. Tapi, ada makanan-makanan jadi bukan makanan-makanan yang disiapkan dari warung, restoran yang kita tidak begitu yakin kebersihannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Muzal, alat makan dan tangan harus bersih waktu makan. Kemudian, dia mengingatkan jangan menggunakan alat makan milik orang lain.

“Kita sendiri dalam penyiapannya cuci tangan, kemudian sendok jangan bergabung dengan yang lain. Alat-alat makan juga bisa menularkan. Untuk anak kita siapkan sendiri,” tegasnya.

Sekadar informasi, organisasi kesehatan dunia (WHO) pertama kali menerima laporan adanya sepuluh kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak rentang usia 11 bulan sampai 5 tahun, pada tanggal 5 April 2022 lalu.

Laporan kasus itu merupakan akumulasi dari periode Januari sampai Maret 2022, yang terdeteksi di wilayah Skotlandia Tengah dan Inggris Raya.

Sesudah WHO mengumumkan kasus itu sebagai kejadian luar biasa, jumlah kasus Hepatitis Akut terus bertambah. Tercatat lebih dari 228 kasus dilaporkan terjadi di 20 negara.

Gejala klinis pasien Hepatitis Akut di antaranya peningkatan enzim hati, nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.

Di Indonesia, ada tiga pasien anak yang sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam rentang dua pekan terakhir sampai 30 April 2022, meninggal dunia diduga karena Hepatitis Akut.(rid/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs