Piprim Basarah Yanuarso Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, adanya 15 kasus diduga Hepatitis Akut Misterius pada anak harus direspons dengan kewaspadaan semua pihak terutama orang tua.
Karena, penyakit Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya itu menginfeksi anak usia balita sampai belasan tahun, di berbagai negara termasuk Indonesia.
Meski begitu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek dan Teknologi menyatakan belum ada rencana menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM).
“IDAI sampai sekarang juga belum merekomendasikan pengehentian PTM di sekolah. Tapi, IDAI mengimbau para orang tua untuk lebih waspada, hati-hati dan tidak perlu panik atau ketakutan berlebih,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, protokol kesehatan juga penting untuk mencegah Hepatitis Akut Misterius seperti pencegahan Covid-19.
Dia mengingatkan, anak-anak harus diajarkan mencuci tangan, tidak jajan sembarangan, dan tidak bertukar alat makan dengan teman sekolah.
“Di tengah kondisi cuaca yang panas, orang tua juga perlu memberikan bekal air minum dari rumah, supaya si anak tidak membeli jajanan seperti es atau sirup yang tidak terjamin kebersihannya,” imbuhnya.
Kemudian, Dokter Piprim menyarankan orang tua dan anak mengurangi mobilitas keluar rumah kalau tidak ada hal mendesak sesudah selesai sekolah.
Khusus untuk anak yang baru pulang perjalanan mudik, Ketua Umum IDAI menyarankan karantina beberapa hari untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan.
Karena, pada waktu kondisi kesehatan anak menurun akibat kelelahan, virus lebih gampang masuk ke tubuh.
Sekadar informasi, organisasi kesehatan dunia (WHO), pertama kali menerima laporan adanya sepuluh kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak rentang usia 11 bulan sampai 5 tahun, tanggal 5 April 2022.
Laporan kasus itu akumulasi dari periode Januari sampai Maret 2022, yang terdeteksi di wilayah Skotlandia Tengah, Inggris Raya.
Sesudah WHO mengumumkan kasus itu sebagai kejadian luar biasa, jumlah kasus Hepatitis Akut terus bertambah. Tercatat lebih dari 228 kasus dilaporkan terjadi di 20 negara.
Gejala klinis pasien Hepatitis Akut di antaranya peningkatan enzim hati, nyeri abdomen, muntah-muntah dan diare.(rid/rst)