Jumat, 22 November 2024

Hoaks! Pasangan di Ghana Wajib Gunakan Pakaian Pengantin saat Cerai

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Masyarakat Ghana di Accra, Ghana, Sabtu (5/12/2020). Dok/ Reuters

Di Ghana, pasangan yang hendak mengakhiri pernikahan, dikabarkan harus menggunakan baju pengantin yang dipakai saat menikah.

Informasi tersebut menurut Antara, termuat dalam sebuah unggahan di Twitter sejak 4 Juli 2022 dan telah disukai 36.900 pengguna lain.

Narasi itu turut menyematkan sebuah foto yang memperlihatkan tiga pasangan pengantin tengah duduk berdampingan.

Akun Twitter @Tanyarl juga menerangkan aturan soal perceraian di Ghana itu membuat sebagian besar pasangan di sana memilih mempertahankan pernikahan.

“Di Ghana, pasangan yang ingin bercerai di wajibkan menggunakan baju pengantin atau pakaian yang sama saat menikah dulu, alhasil 91% dari mereka membatalkan niat untuk bercerai,” demikian isi narasi yang beredar di Twitter.

Namun, benarkah Pasangan di Ghana wajib gunakan pakaian pengantin saat bercerai?

Melansir africacheck.org, tidak ada ketentuan yang dimuat dalam undang-undang Ghana terkait jenis pakaian yang harus digunakan bagi pasangan yang ingin bercerai.

Alamy.com, situs penyedia foto dan video yang berpusat di Inggris mencatat gambar dalam unggahan di Twitter itu diambil pada Januari 2009 dan berlokasi di Uganda. Bukan Ghana.

Foto milik Becky Matthew tersebut berisi keterangan sebagai berikut:
Lacekocot, Distrik Pader, Uganda. 2009. Teman-teman dan keluarga berkumpul untuk pernikahan kelompok enam pasangan di gereja di Kamp Pengungsi Internal Lacekocot di Pader. Pernikahan ini terselenggara berkat sumbangan gaun pengantin dan perlengkapan pernikahan dari Inggris. Lebih dari 100 gaun pengantin disumbangkan dan akan memberikan pendapatan berkelanjutan bagi wanita Uganda, melalui bisnis penyewaan gaun. Kamp Pengungsi Internal Lacekocot adalah kamp dukungan mata pencaharian bagi rumah tangga yang terkena dampak konflik di Uganda Utara. Mereka yang menikah adalah anggota masyarakat Acholi yang terlantar“.

Dengan adanya sejumlah bantahan tersebut, unggahan di Twitter itu dapat dikategorikan sebagai informasi salah atau hoaks. (ant/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs