Untuk meningkatkan angka literasi sejak dini, Big Bad Wolf hadir menemani waktu liburan sekolah anak-anak di Surabaya.
“Sekitar 60-65 persen merupakan koleksi anak,” ujar Andri Suharyono Public Relation Big Bad Wolf Indonesia, Senin (11/7/2022)
Diantara jutaan judul buku yang dipamerkan pada kesempatan kali ini, Big Bad Wolf menghadirkan 35 ribu judul baru.
Pada suarasurabaya.net, Andri menyampaikan bahwa acara ini sengaja digelar pada moment libur sekolah. Agar anak-anak bisa tetap melakukan eksplorasi dan belajar dengan menyenangkan walaupun sedang libur.
“Bertepatan juga dengan bulan anak nasional,” imbuhnya.
Upaya Big Bad Wolf menghadirkan buku internasional berkualitas dengan harga terjangkau diharapkan ikut mendongkrak angka literasi nasional.
Meski tidak membidik segmen usia anak secara khusus. Andri menjelaskan bahwa menumbuhkan minat baca sejak dini merupakan salah satu fundamen untuk meningkatkan angka literasi secara umum.
Surabaya merupakan kota pertama yang dipilihnya untuk mengawali bazar buku internasional ini secara offline. Ini sekaligus menjadi gelaran offline pertama pascapandemi.
Andri menyampaikan, capaian angka kunjungan Big Bad Wolf pada tahun 2019 di lima kota mencapai 1,2 juta orang.
“Untuk Surabaya, kami targetkan bisa mencapai seperempatnya,” ujarnya.
Sejak penyelenggaraan dibuka pada 8 Juli lalu, kata Andri, Big Bad Wolf telah didatangi sekitar 4 ribu pengunjung. Belum termasuk angka kunjungan pada 11 Juli.
Pengunjung yang datangpun dari kalangan beragam. Mulai dari pelajar, dewasa hingga anak-anak bersama orang tuanya.(tha/ipg)