Jumat, 22 November 2024

Hadapi Tantangan dan Peluang Akuntan Publik di Era Digital, UWKS Bekali Mahasiswa dengan Sertifikasi Profesi dan IT

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Retty Setiawan Direktur Eksekutif Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) (tengah), dalam Seminar Nasional yang bertajuk 'Profesi Akuntan Publik, Tantangan dan Peluangnya' di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Kamis (27/10/2022). Foto: Humas UWKS

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FEB UWKS) membekali mahasiswa dengan sertifikasi profesi dalam menghadapi tantangan untuk menjadi akuntan publik yang handal dan terpercaya melalui Seminar Nasional yang bertajuk ‘Profesi Akuntan Publik, Tantangan dan Peluangnya’.

Retty Setiawan Direktur Eksekutif Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menyampaikan bahwa tujuan dari adanya bekal tersebut agar mahasiswa siap bekerja dengan ilmu yang diperoleh yang disertai dengan pengakuan sertifikat profesi sebagai penunjang.

“Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa agar siap bekerja dengan ilmu yang telah didapat serta pengakuan sertifikasi profesi yang dapat menunjang keprofesionalitasan seorang akuntan publik,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (27/10/2022).

Sertifikasi profesi tersebut salah satunya adalah ACPA (Associate Ceritified Public Accountant) yang ditekankan kepada mahasiswa untuk mengambil tes ini saat sedang kuliah.

Retty menyampaikan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan seorang akuntan publik di era digital, dikarenakan seiring berkembangnya zaman dan teknologi saat ini, akuntan publik dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan dengan mempelajari IT yang terkait dalam dunia akuntan publik dan tidak hanya belajar teori dari buku.

Ia juga menekankan pentingnya peranan seorang akuntan (akuntan publik) di dalam suatu perusahaan yang merupakan ‘backbone’ yang menyangga kestabilan suatu bisnis perusahaan.

“Profesi akuntan tidak akan hilang atau mati di era digital, malah sebaliknya profesi ini akan terus dibutuhkan karena peranan akuntan dalam membuat suatu keputusan dan yang mengoperasikan software atau aplikasi yang terkait dengan akuntansi,” imbuhnya.

Dalam hal ini, digital atau IT malah melengkapi dan membuka peluang yang lebih luas pada akuntansi.

Sugeng Praptoyo Praktisi Akuntan Publik sekaligus Ketua Pengurus IAPI periode 2017-2021 juga menyampaikan, tantangan yang harus dihadapi oleh akuntan publik adalah memahami standar akuntansi, standar audit, IT dan aspek legal atau hukum.

“Seiring dengan berkembangnya digitalisasi, efek positif dan negatif juga mengikuti perkembangan akuntan publik, sehingga perlu ditekankan ke mahasiswa untuk terus belajar hal-hal yang positif untuk pengembangan diri dan tidak menyalahgunakan kesempatan yang muncul, yang bisa menyeret ke hal hal yang negatif,” paparnya.

Sugeng Praptoyo Praktisi Akuntan Publik sekaligus Ketua Pengurus IAPI periode 2017-2021 dalam Seminar Nasional yang bertajuk ‘Profesi Akuntan Publik, Tantangan dan Peluangnya’ di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Kamis (27/10/2022). Foto: Humas UWKS

Dalam hal ini, Sugeng juga menyampaikan perlunya universitas untuk mengikuti perkembangan di bidang akuntansi, salah satunya adalah akuntansi forensik yang erat kaitannya dengan akuntansi dan hukum.(rum)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs