Sejumlah desa di Gresik jadi langganan banjir luapan Kali Lamong ketika musim hujan tiba. Banjir luapan sungai itu bahkan bisa berlangsung berminggu-minggu.
Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik sebelumnya mengatakan, luapan Kali Lamong itu akibat hujan deras di kabupaten/kota tetangga Gresik.
Debit air yang meningkat lantas meluap membanjiri sejumlah desa. Mulai dari sejumlah desa di Kecamatan Balongpanggang, kemudian Benjeng, kini banjir sudah sampai di Cerme.
Sejumlah jalan desa seperti di Desa Dungus, juga di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme hari ini dilaporkan tergenang banjir oleh sejumlah warganet.
Baca juga: Jalan Desa, Rumah, Sawah, Sampai Makam Terendam Banjir Kali Lamong
Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu pun optimistis, banjir Kali Lamong tahun ini tidak sampai berminggu-minggu karena sudah adanya upaya normalisasi sungai.
“Kemarin sempat berminggu-minggu. Insyaallah setelah normalisasi tidak lebih dari 1×24 jam,” ujarnya kepada Suara Surabaya, Minggu (13/2/2022).
Dia kuatkan keyakinannya itu dengan laporan dari BPBD setempat bahwa banjir di sejumlah lokasi hari ini sudah terpantau surut, meski masih ada sejumlah rumah, sawah, tambak, hingga tempat pemakaman umum yang masih tergenang.
Salah satunya di Desa Dungus, laporan BPBD yang disampaikan Gus Yani menyebutkan, ada sebanyak lima rumah tergenang air luapan sungai setinggi lima sentimeter.
Baca juga: Tahun Ini Pemkab Gresik Fokus Bebaskan Bantaran Kali Lamong di Hulu Banjir
“Untuk keluarga rumah terdampak kami berikan bantuan seperti baik sembako,” kata Gus Yani.
Tidak hanya itu, dia memastikan para relawan Tagana bersama Dinas Sosial Kabupaten Gresik sudah mendirikan dapur umum untuk kondisi darurat di Kali Lamong.
“Saat ini di Balongpanggang dan Benjeng sudah tidak ada genangan air. Kami masih menangani dampak luapan sungai di Cerme,” ujarnya.(den)