Petugas pemadam kebakaran memperkirakan PT. Arthatama Pelita Nusa, gudang penyimpanan lampu Hannochs di Jalan Kalianak Barat 51 D Kota Surabaya, terbakar hampir 100 persen, Jumat (9/9/2022). Material isi gudang termasuk bahan yang mudah terbakar sehingga menyebabkan api cepat menyambar ke seluruh bangunan.
Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mengatakan, hingga sekitar pukul 14.20 WIB, api sudah membakar hampir 100 persen gudang.
“Belum padam, tinggal yang di tengah saja. Kesulitannya karena material yang terbakar barang elektronik dan kardus sehingga api cepat membesar. Atapnya bangunannya sudah ambruk, jadi barangnya tadi tertimpa atap. Kami kerahkan Bronto, tapi bagian dalam gudang tertutup atap yang sudah ambruk. Jadi penyemprotan harus dari dalam. Sepertinya terbakar habis, hampir 100 persen,” kata Dedik pada awak media di lokasi, Jumat (9/9/2022).
Dedik menambahkan, kesulitan pemadaman selain minimnya sumber air, juga material yang terbakar tertutup dengan atap bangunan yang sudah ambruk.
“Daerah kebakaran yang paling luas dekat pintu belakang. Gudang itu punya dua pintu. Pintu yang pertama terbuka sudah bisa padam. Pintu besi di bagian belakang gudang terkunc. Kami lubangi supaya bisa menyemprot dari sisi yang lain. Tembok di bagian belakang sudah ambruk sehingga asap bisa keluar dan bisa jadi akses petugas pemadaman,” paparnya.
Terkait titik awal munculnya api termasuk penyebab kebakaran, Dedik belum bisa memastikan. Tetapi yang jelas tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Nanti pihak kepolisian yang menjustifikasi, ya, tim Inafis. Tidak ada korban sama sekali, hanya ada petugas sesak napas, wajar. Memang asap berbahaya. Penyebabnya bisa jadi kelelahan atau menghirup banyak asap,” imbuhnya lagi.
Mengenai kesiapan alat pemadam api ringan (APAR) di dalam gudang, lanjut Dedik, belum mengetahui detilnya.
“Belum kami cek, harusnya ada persyaratan pasti perusahaan. Seperti sprinkle, hydrant, APAR, dan sebagainya. Saya belum ngecek PT ini sudah pernah mengajukan atau tidak. Tapi kalau punya SLF, mungkin sudah,” kata Dedik.
Sementara pantauan suarasurabaya.net di lokasi, hingga pukul 15.40 WIB petugas masih melakukan pembasahan. Kepulan asap yang semula hitam sudah tidak terlihat.
“Di sini sulit sumber airnya. Untungnya dekat sungai dan bozem. Itu kita jadikan amunisi. Kami taruh unit di sana untuk mengisi, tapi jalan ke lokas padat dan macet sehingga harus contraflow. Akses di sini juga cuma satu,” jelasnya.
Diketahui, laporan kebakaran mulai pukul 12.05 WIB. Saat petugas tiba di lokasi sekitar pukul 12.12 WIB, kobaran api sudah membesar dan menyambar hampir ke seluruh bangunan. Petugas PMk menerjunkan 24 unit di lokasi. (lta/iss)