Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meminta kepala daerah di wilayah Probolinggo untuk membangun konektivitas hasil tangkapan laut dengan pasar ekspor.
“Sebulan yang lalu, saya memimpin misi dagang ke Mesir ternyata diketahui ada ikan yang menurut saya biasa-biasa saja, tetapi ekspor ke Mesir cukup luar biasa. Sebagian besar ikan di sana impor dari Indonesia terutama Jatim,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kota Probolinggo, Selasa (27/12/2022).
Pada momen peringatan Hari Nusantara ke-23 tahun 2022 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo pada Senin (26/12/2022) petang, Khofifah juga memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah yang aktif dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, yaitu Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Khofifah, peringatan Hari Nusantara merupakan momentum untuk mendekatkan semua pihak terkait penguatan kedaulatan nasional.
“Laut adalah pemersatu dan bukanlah pemisah pulau-pulau. Pekerjaan rumah negeri ini adalah persatuan, kedua persatuan dan ketiga persatuan lagi,” tuturnya.
Dia menambahkan, persatuan menjadi kunci membangun bangsa dengan berbagai keberagaman etnis, agama, suku dan budaya. Semua ini akan menjadi bagian dari kekuatan untuk mempersatukan wilayah NKRI.
Tema yang bertajuk “Ayo ke Laut Aja”, lanjutnya, mengandung makna terdapat sumber kehidupan luar biasa di laut karena pemerintah provinsi setempat berada pada proses pemberian penguatan pada pemberdayaan pendampingan di sektor perikanan.
Khofifah mengajak semua pihak, terutama kepala daerah dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di kota/kabupaten di Jawa Timur, memperkuat nilai tambah bagi nelayan.
“Memang maritim kita sangat luas dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan pendapatan, harusnya bisa terus ditingkatkan. Mari kita jaga Jawa Timur, kita jaga Indonesia,” kata Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Hadi Zainal Abidin Wali Kota Probolinggo mengatakan Kota Probolinggo memiliki banyak potensi seperti Pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai salah satu tempat sandar kapal pesiar, Pelabuhan Probolinggo terminal baru sebagai pelabuhan niaga dan bongkar muat, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan sebagai tempat sandar dan bongkar muat kapal-kapal perikanan.
“Selain itu, Pantai Permata yang memiliki keindahan pohon cemara dan hutan bakau, semuanya harus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Sehingga, dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Hadi menjelaskan, pihaknya sedang berupaya mendukung Pelabuhan Kota Probolinggo dengan mendirikan BUMD dalam bentuk Perseroda (Perseroan Daerah).
“Hal itu dilakukan untuk memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat,” pungkasnya.(ant/tik/rid)