Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengimbau warga agar tidak mempedulikan permintaan apa pun mengatasnamakan “Hj Khofifa” lengkap dengan foto profil dirinya melalui WhatsApp karena merupakan modus penipuan.
“Kalau ejaan namanya kurang tepat, tapi dia memakai foto saya sebagai profil. Lalu modusnya memberi donasi ke panti asuhan dan TPQ,” ujar Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (23/4/2022).
Ia mengaku mendapat laporan dari beberapa koleganya bahwa ada akun WhatsApp bergambar foto profil dirinya, lalu berniat memberikan donasi, baik ke TPQ maupun panti asuhan.
Gubernur Khofifah mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tak segan-segan melapor ke pihak berwajib apabila meresahkan serta merasa dirugikan.
“Saya juga dapat WhatsApp mengatasnamakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf Cholil lengkap dengan profil foto beliau. Isinya minta bantuan untuk santunan yatim di berbagai daerah,” ucapnya, seperti dilaporkan Antara.
“Jangan langsung percaya, klarifikasi dan teliti dengan detail pesan dimaksud. Jangan takut melapor dan segera konfirmasi kepada pihak berwajib agar bisa segera dilakukan tindakan yang lebih terukur dan bisa dicarikan solusinya,” kata dia.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berbagi tips untuk menghindarkan masyarakat dari kasus penipuan, salah satunya dengan melakukan cek nomor telepon seseorang yang diduga akan atau sedang melakukan penipuan.
“Saat ini mudah bagi masyarakat untuk mengecek nomor telepon tersebut apakah bisa terpercaya atau tidak. Bisa dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara cuma-cuma di ponsel masing-masing,” katanya.
Selain itu, jika masyarakat mendapatkan telepon mencurigakan, Khofifah mengajak masyarakat untuk tidak panik menghadapinya.
”Jangan panik, jangan tergesa-gesa mengamini ucapan sang penelpon. Jika mengatasnamakan keluarga atau kerabat dekat maka harus melakukan konfirmasi kepada pihak yang namanya digunakan,” tuturnya.
Seiring meningkatnya kasus-kasus penipuan yang terjadi pada masyarakat, mantan Menteri Sosial tersebut juga menegaskan kepada masyarakat pentingnya pemahaman literasi digital sejak dini.
“Sejak dini harus dikenalkan dengan literasi digital dan hati-hati dalam menyebarkan informasi atau data diri yang sangat privasi,” kata Khofifah.(ant/iss)