Jumat, 22 November 2024

Gaya Hidup Polisi Disorot, Jokowi: Jangan Gagah-gagahan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI saat memberikan pengarahan kepada petinggi Polri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/10/2022). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden menyebut negara-negara di dunia saat ini sedang berhadapan dengan situasi yang sulit.

Dalam Pengarahan Presiden kepada Perwira Tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia di Istana Negara pada Jumat (14/10/2022), Jokowi mengatakan sebanyak 66 negara berada pada posisi rentan, dan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut. Sehingga ia mengingatkan para petinggi kepolisian di Tanah Air untuk mengerem gaya hidup.

“Jangan sampai di situasi yang sulit ini ada letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati. Sudah saya ingatkan yang namanya Kapolres, Kapolda, seluruh pejabat utama, perwira total ngerem total gaya hidup. Jangan gagah-gagahan merasa punya mobil yang bagus, motor gede yang bagus, hati-hati,” ujarnya dengan penuh penekanan.

Gaya hidup petinggi Polri, sebut Presiden, bisa dengan mudah diketahui dan menjadi sorotan oleh masyarakat Indonesia melalui media sosial di era keterbukaan seperti saat ini.

“Saya terlalu banyak mendapat laporan. Urusan kecil-kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan. Urusan mobil, motor gede, sepatunya (merek) apa, bajunya (merek) apa, dilihat masyarakat? Itu yang harus kita hati-hati di tengah situasi yang penuh keterbukaan,” kata mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah ini.

Masalah hidup mewah ini menjadi salah satu hal yang dibahas Jokowi dalam pengarahan tersebut, karena Polri adalah aparat penegak hukum yang paling dekat dengan masyarakat.

“Ingatkan anggota, selalu di-briefing anggota. Ingatkan hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat jangan sampai karena ketidakcepatan, rasa nyaman dan aman menjadi terkurangi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Presiden turut mengatakan indeks kepercayaan masyarakat kepada Polri jatuh ke angka terendah, akibat kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan tersangka Ferdy Sambo (FS) mantan Kadiv Propam Polri. Pada bulan November 2021 indeks tersebut berada di 80,2 persen, namun pada Agustus 2022 anjlok menjadi 54 persen.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs