Elizabeth Njo May Fen, desainer, menjadikan kisah sedih dalam hidupnya sebagai inspirasi untuk karya barunya. Perjuangannya sembuh dari sakit autoimun, suaminya terbaring di rumah sakit, disusul dengan meninggalnya ibu tercinta, dipilih
Satu dari total 13 gaun yang dibuatnya diperlihatkan ke publik saat sesi konferensi pers Surabaya Fashion Parade dengan tema Evening Gown hari ini, Sabtu (8/10/2022).
Gaun press body merah khas tanaman opium poppy menjadi ciri khas karyanya kali ini. Separuh badan, mulai dada sampai paha dibuat mengikuti bentuk tubuh. Sementara dari pinggul hingga hampir mata kaki sengaja dibentuk mengembang menyerupai rangka. Tepatnya rangka dari lembaran-lembaran bunga poppy dan tangkainya.
Meski mengaku jika merah bukanlah warna favoritnya, tapi kisah duka yang dialami menjadi alasan tersendiri baginya untuk memilih warna tersebut. Hingga mengungkapkan ulang ceritanya di atas panggung, suara Elizabeth justru terdengar parau dan hanya bisa menyeka air matanya.
“Suami saya di ICU karena banyak sumbatan jantung. Saya dapat kabar mama saya tidak ada pas suami di ICU. Baru saya mikir warna merah bukan favorit tapi kalau ingat opium, red poppy punya arti soal memori kenangan pahlawan Inggris yang gugur di Medan perang yang menggunakan opium untuk foto mereka luka-luka pada waktu perang,” kata Elizabeth pada suarasurabaya.net.
Terlebih, sebagai bentuk memori untuk sang Mama, Elizabeth berharap karyanya bisa memberi memori juga bagi masyarakat, khususnya anak muda yang bercita-cita menjadi fesyen desainer.
“Saya ingin mememorikan mama saya sendiri agar bisa me-relate kreasi saya. Saya ingin beri memori masyarakat khususnya anak-anak muda, sekali pun dalam pandemi kita harus tetap kreasi meski ekonomi belum berjalan baik tapi bukan berarti berhenti,” terangnya.
Dia juga berharap karyanya mengajarkan kekuatan bagi semua orang. Meski setiap insan diakuinya pasti memiliki duka yang berbeda-beda.
“Dengan merah membara setiap orang punya duka atau masalah sendiri tapi tidak boleh terpuruk dalam memori-memori buruk kita harus bangkit,” ujarnya.
Sementara itu, 12 karya lain Elizabeth akan ditampilkan dalam gelaran Surabaya Fashion Parade Sabtu malam, di Convention Hall Tunjungan Plaza 6 lantai enam. Semuanya menggunakan warna merah dengan ciri khas lembaran bunga poppy atau bagian-bagian lain dari tanaman cantik itu.
Alben Ayub Andal Ketua Pelaksana Surabaya Fashion Parade berharap gelaran ini bisa membangkitkan ekonomi terutama bagi para pelaku fesyen.
“Harapan bangkitkan ekonomi sudah kita bangun dari 1 tahun lalu. Di balik perempuan cantik dengan baju-baju mahal banyak teman-teman daerah Jember, Bondowoso, dan lain-lain ada anak-anak baru lulus buat baju-baju ini. Jadi karena kerja keras mereka jadi harusnya ekonomi mereka cukup terbantu,” tutupnya. (lta/bil/iss)