Jumat, 22 November 2024

Fasilitas Karantinanya Viral Dikeluhkan Warganet, Kepala Asrama Haji Surabaya Angkat Bicara

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Kondisi fasilitas karantina Covid-19 di Asrama Haji Surabaya yang dikeluhkan warganet. Foto: Twitter @swimmin_dory

Seorang warganet mengeluhkan fasilitas karantina Covid-19 yang dijalaninya di Hotel Asrama Haji Surabaya melalui media sosial Twitter.

Sang pemilik akun @swimmin_dory menyesalkan dirinya yang dipaksa karantina di fasilitas yang dicuitnya tidak jelas, tidak higienis, dan alurnya tidak transparan.

“Twitter please do your magic, sedih bgt dipaksa karantina di fasilitas yg ga jelas, ga higienis dan alur tidak clear,” tulis akun tersebut pada Senin (31/1/2022). 

Hingga Selasa (1/2/2022) thread tersebut mendapatkan 2000-an retweet dan 4000-an likes.

Sugianto, Kepala Asrama Haji Surabaya angkat bicara mengenai keluhan ini.

“Status gedung sudah dipinjam Pemkot Surabaya sejak Mei 2020. Artinya segala sesuatu yang timbul di kegiatan itu adalah tanggung jawab penuh pemerintah kota Surabaya. Tapi perlu saya klarifikasi bahwa gedung itu statusnya dipinjam Pemkot untuk kegiatan (karantina) Covid-19,” kata Sugianto saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa.

“Di kesepakatan jelas, gedung dipinjam apapun yang terjadi di gedung adalah tangggung jawab Pemkot. Tetapi dalam masalah ini sepertinya Asrama Haji terbawa-bawa karena mau gak mau tempatnya di Asrama Haji,” imbuhnya.

Ia pun menyayangkan seharusnya ini tidak perlu terjadi seandainya ada pemeliharaan rutin dari peminjam.

“Saya menyadari penuh teman-teman Pemkot bukan mengabaikan tapi terlambat bergerak. Kita sudah jalan tetapi tidak seperti yang saya bayangkan. Contohnya begini, Zamzam saya lihat di datanya per 12 Desember 2021 sampai 12 Januari 2022 pasiennya nihil. Kurun waktu sebulan kalau dimanfaatkan (untuk perbaikan) gak terjadi seperti ini. Ini koreksi saja,” kata Sugianto.

Saat ditanya lebih lanjut apakah gedung tersebut memang waktunya pemeliharaan, pihaknya menjawab “Kalau secara normal gedung itu tiap tahun ada pemeliharaan, kita cek tiap saat, untuk yang rusak sisi mana diperbaiki sehingga tidak sampai rusak berat. Kecuali ada kondisi tertentu kena angin atau force majeur.”

Sugianto menjelaskan, Asrama Haji Surabaya memiliki 17 gedung, rinciannya tiga gedung baru dan 14 gedung lama. Yang dipinjamkan ke Pemkot Surabaya adalah gedung E1-E2, Zamzam, dan Shofa.

Gedung yang dipinjam lebih dulu yaitu E1-E2 pada tahun 2020. Namun karena saat itu pasien Covid-19 makin banyak, Pemkot Surabaya meminta tambahan gedung kepada Asrama Haji dan dipilihkan Zamzam dan Shofa yang terletak di satu blok dan juga satu jalur.

“Saat Pemkot menyampaikan keinginan pinjam gedung untuk Covid, kami memilih yang terpisah, jauh dari gedung atau blok yang lain untuk membedakan antara gedung Covid dan non Covid,” terangnya.

Pihaknya menerangkan, dalam perjanjian kerja sama peminjaman disebutkan Asrama Haji dipinjam oleh Pemkot Surabaya selama tidak ada operasional kegiatan ibadah haji.

“Di perjanjian kerja sama disebutkan sepanjang tidak dibutuhkan untuk operasional haji maka tidak terbatas (durasi pinjamnya). Tetapi kalau musim haji sudah ada, minimal dua bulan sebelum operasional haji harus dikosongkan apapun yang terjadi,” terangnya.

Sugianto pun menyebut saat ini pihak Pemkot sudah turun tangan untuk melakukan perbaikan di Asrama Haji.

“Kepala Badan Linmas Surabaya turun sendiri, menyaksikan sendiri gedung dan kamar mana yang perlu diperbaiki. Sebenarnya sudah ada yang bekerja (melakukan perbaikan di dalam,” jelasnya.

Suara Surabaya sudah mencoba menghubungi Ridwan Mubarun, Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya untuk meminta klarifikasi atas hal ini.(dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs