Jumat, 22 November 2024

Epidemiolog Sebut Proteksi Eksternal Strategi Hindari Omicron

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
New Man, ikon sosialisasi protokol kesehatan Pemerintah Kota Surabyaa memberikan masker kepada seorang anak di KBS. Foto: Istimewa

Windhu Purnomo Epidemiolog Universitas Airlangga mengatakan strategi pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia pada tahun 2022 berbeda dengan tahun 2021.

“Prinsipnya kondisi saat ini dan tahun lalu sudah berbeda. Tahun ini kita sudah punya modal yang tidak dipunyai tahun lalu. Modalnya adalah kekebalan tubuh,” kata Windhu kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (5/1/2022).

Kekebalan tubuh masyarakat di Indonesia, khususnya Surabaya, menurut Windhu cukup baik karena sebagian besar sudah punya dosis lengkap vaksinasi.

“Ditambah lagi ada bukti, meskipun belum dirilis secara resmi, yang disebut Sero-Prevalence Survey yang dikerjakan Kemenkes bersama Kemendagri untuk melihat antibodi di masyarakat menunjukkan sebagian besar penduduk di Indonesia mempunyai kekebalan alamiah yang tinggi. Jadi kita punya dobel imunitas,” ujarnya.

Karena itu, Widhu berharap masyarakat tetap optimis dan tidak panik saat Omicron muncul. Sebab, Omicron sama saja dengan varian Covid-19 lainnya. Prinsipnya, cara pencegahannya sama karena penularannya sama.

Masyarakat boleh tetap beraktivitas, mobilitas, selama sudah menerima dua dosis vaksin.

“Sekarang prinsipnya jangan sampai tertular. Harus ada proteksi eksternal yaitu protokol kesehatan. Vaksinasi bukan mencegah penularan, tapi akan membuat kita terlindung dari infeksi parah,” kata Windhu.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs