Jumat, 22 November 2024

Enam Polisi Terluka Dalam Unjuk Rasa di Gedung DPR RI

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Irjen Pol Fadil Imran Kapolda Metro Jaya. Foto : Antara

Irjen Pol Fadil Imran Kapolda Metro Jaya menjelaskan kalau sebanyak enam anggota polisi terluka dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta yang berlangsung pada Senin (11/4/2022).

Kata Fadil, terlukanya enam anggota polisi tersebut terjadi pada saat mengevakuasi Ade Armando aktivis media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia dikeroyok massa bukan dari kalangan mahasiswa. Pengeroyokan terjadi setelah mahasiswa membubarkan diri.

Fadil mengaku sudah mengidentifikasi kelompok massa yang mengeroyok Ade Armando maupun yang melempari polisi hingga terluka.

“Ada sekelompok massa yang kami sudah identifikasi, melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando. Yang bersangkutan dipukul, diinjak, terluka di kepala sehingga kami melakukan tindakan-tindakan terukur untuk menyelamatkan nyawa yang bersangkutan,” ujar Fadil di gedung DPR RI, Senin malam.

“Enam anggota kami yang melakukan evakuasi terluka. Ini ada gambarnya, saya tunjukkan anggota yang melakukan evakuasi menolong saudara Ade Armando,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di gedung DPR menolak penundaan Pemilu dan menolak jabatan Presiden sampai tiga periode. Selain itu mereka juga minta turunnya harga minyak goreng maupun BBM.

Setelah BEM SI membubarkan diri, ternyata ada sekelompok massa tanpa atribut mahasiswa yang berkumpul di depan gedung DPR dan terjadi kericuhan.

Sementara untuk lokasi unjuk rasa di Patung Kuda Monas, lanjut Fadil, berjalan aman tanpa ada insiden.

“Untuk lokasi di depan istana di seputar patung kuda berjalan dengan sangat kondusif, aman, tidak ada insiden yang berarti,” ungkapnya.

Fadil berharap kepada semua pihak jika akan melakukan unjuk rasa, sebaiknya melakukan pemberitahuan terlebih dulu sehingga polisi bisa mengantisipasi keamanannya.

“Harapan kami selanjutnya, jika ada unjuk rasa penting melakukan pemberitahuan karena dengan pemberitahuan kami bisa mengetahui elemen yang akan turun, jumlahnya, kemudian tuntutannya, sehingga kami bisa melakukan fasilitasi dan pelayanan agar mekanisme unjuk rasa ini bisa berjalan sesuai dengan tujuannya,” kata dia.

Kapolda Metro Jaya menyayangkan ada sekelompok yang sengaja memancing di air keruh, yang niatnya bukan untuk melakukan unjuk rasa menyampaikan pendapat, tapi memang niatnya untuk membuat kerusuhan.

“Malam ini juga kami akan bergerak sesuai janji saya, akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum, mengusut siapa yang menjadi dalang dan yang memerintahkan ini semua terjadi,” pungkas Fadil. (faz/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs