Sabtu, 23 November 2024

Elon Musk Resmi Beli Twitter dan PHK Para Petinggi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Akun Twitter Elon Musk. Foto: Antara

Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter setelah menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat pada Kamis (27/10/2022) waktu setempat.

Disiarkan Reuters Jumat (28/10/2022), Musk langsung memecat sejumlah petinggi yang dia tuduh memberi informasi sesat soal akun robot dan sampah di media sosial itu.

Mengutip beberapa narasumber yang mengetahui masalah itu, Musk memberhentikan Parag Agrawal CEO Twitter, Ned Segal Pimpinan Finansial dan Vijaya Gadde Pimpinan Legal dan Kebijakan.

Agrawal dan Segal berada di markas Twitter di San Francisco ketika kesepakatan bisnis terjadi. Mereka dikawal keluar, menurut narasumber.

Perwakilan Elon Musk dan Twitter belum memberikan komentar atas isu itu.

Musk, yang juga CEO Tesla Inc, mencuit dia tidak membeli Twitter untuk menghasilkan lebih banyak uang, namun, “untuk membantu kemanusiaan, yang saya cintai”.

Melansir Antara, dia berkomitmen melawan akun sampah dan bot di Twitter dan membuat algoritma, yang bisa menentukan konten, bisa diakses publik. Dia juga ingin mencegah platform itu menjadi ruang gema untuk ujaran kebencian dan perpecahan sambil membatasi sensor sesedikit mungkin.

Elon Musk akhirnya jadi membeli Twitter setelah memprotes platform itu tidak transparan soal jumlah akun sampah dan bot, yang membuatnya mundur dari recana pembelian.

Twitter membawa perselisihan itu ke pengadilan. Musk pada awal Oktober menyatakan ingin menyelesaikan pembelian Twitter sesuai kesepakatan awal.

Hakim Pengadilan Delaware memberinya waktu sampai 28 Oktober untuk menyelesaikan pembelian perusahaan dan menghindari persidangan.

Rabu (26/10/2022) Elon Musk terlihat keluar dari markas Twitter sambil tersenyum lebar. Tidak lama kemudian dia mencuit “biarkan itu meresap’ dan mengganti penjelasan profil di Twitter sebagai “Chief Twit”, pimpinan Twit.

Dia juga berusaha menenangkan pegawai soal kekhawatiran pemecatan besar-besaran dan meyakinkan pengiklan bahwa kritik yang dia layangkan ke Twitter soal moderasi konten tidak akan mengganggu bisnis.

“Twitter tentu tidak bisa menjadi tempat pelarian bagi semua, tempat di mana semua bisa dikatakan tanpa konsekuensi!” kata Musk dalam surat kepada pengiklan.

Beberapa waktu lalu, Musk melihat Twitter sebagai pondasi untuk membuat aplikasi super yang menawarkan berbagai hal, mulai dari transfer uang, belanja sampai transportasi.(ant/gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs