Prigi Arisandi Direktur Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai (INSPIRASI) menyampaikan, dampak dari limbah busa menganggu pembentukan telur ikan.
Dampak gangguan tersebut, kata Prigi, disebabkan oleh kandungan senyawa fosfat yang ada dalam detergen. Fosfat sendiri dikenal sebagai bahan surfactant yang biasanya digunakan dalam detergen bubuk maupun cair.
“Selain itu juga menganggu metabolisme ikan dan saluran insangnya. Efek jangka panjangnya adalah jumlah ikan semakin sedikit karena mati terdampak limbah,” ucap Prigi saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (2/8/2022).
Prigi melanjutkan, efek limbah busa juga bisa membuat ikan mati, namun tergantung kadar limbahnya. Namun menurutnya yang perlu dipikirkan adalah dampak jangka panjang atas pencemaran lingkungan ini yaitu kepunahan ikan.
Selain ikan, menurut Prigi, habitat kerang juga rawan terdampak limbah busa. Ini karena aliran rumah pompa yang mengarah ke laut, dan limbah tersebut menyebar ke habitat sekitar pantai atau laut yang didominasi kerang.
“Jika ingin mengurangi kadar limbah dan meminimalisir dampak kerusakan sungai, warga kota harus memilih jenis produk sabun yang tidak memiliki kadar busa tinggi,” katanya.
Menurutnya, siklus kerusakan dan mengurangnya kualitas air sungai merupakan konsekuensi yang harus ditanggung oleh sebuah kota metropolitan.
Oleh karena itu dirinya mengatakan harus ada pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah tangga komunal di lingkungan sekitar sungai.
“Terlalu banyak beban limbah domestik di Kota Surabaya termasuk sabun yang menghasilkan banyak busa, sehingga air sudah tidak mampu menetralisir dan menyebabkan penumpukan busa,” tutupnya.
Seperti diketahui, pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB Sungai Kalidami, Mulyorejo, Surabaya mengalami penumpukan limbah busa. Sapto Pamuji Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyampaikan, penyebabnya adalah turbulensi dari proses pemompaan air yang kemudian tercampur dengan limbah domestik.
Kejadian serupa tidak hanya dialami Rumah Pompa Air Sungai Kalidami Mulyorejo, namun juga pernah terjadi di Pompa Air Tambak Wedi dan Kenjeran.(wld/dfn/ipg)