Jumat, 22 November 2024

Dua Pasien yang Meninggal karena Omicron Bukan dari Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Virus Conora Varian Omicron. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Dr Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memastikan, dua pasien Covid-19 Varian Omicron yang meninggal di Tangerang dan Jakarta bukan merupakan warga Jawa Timur.

“Info dari Kemenkes, tidak ada (dari) yang (diumumkan) meninggal tersebut (berasal) dari Jatim,” ujar Erwin ketika dikonfirmasi suarasurabaya.net melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/1/2022).

Hari ini, Kementerian Kesehatan mengumumkan dua kasus pertama pasien Covid-19 Varian Omicron yang meninggal. Satu orang meninggal di RS Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, dan satu lainnya di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.

Satu kasus yang merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat. Sedangkan satu kasus lagi yang merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri meninggal di RSPI Sulianti Saroso.

“Kedua pasien itu punya komorbid,” ujar Siti Nadia Tarmizi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan di Jakarta, Sabtu (22/1/2022).

Data Satgas Covid-19 per hari ini, ada sebanyak 3.205 penambahan kasus baru Covid-19, sebanyak 627 kasus konfirmasi yang dinyatakan sembuh, dan 5 kasus meninggal akibat Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 itu, dua dari lima orang yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 itu merupakan warga Jawa Timur. Kadinkes Jatim memastikan, bukan dua warga Jatim itu yang dinyatakan meninggal akibat Omicron.

Dokter Makhyan Jibril Al Farabi Staf Khusus Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, kasus konfirmasi di Jatim yang masuk dalam data kasus meninggal hari ini bukan karena Omicron.

“Sejauh ini, kasus Omicron di Jatim dari hasil pemetaan rata-rata bergejala ringan atau tanpa gejala. Tidak ada yang sampai bergejala berat. Yang bergejala berat memang ada, tapi itu Delta,” ujarnya.

Dia mengakui, dua warga Jatim yang masuk dalam data meninggal Satgas Covid-19 itu belum bisa dipastikan hasil whole genome sequencing (WGS)-nya. Karena keluarnya hasil WGS ini memang cukup lama.

“Biasanya untuk kasus bergejala berat seperti itu sudah melalui uji PCR-SNP atau SGTF itu, kalau memang dia punya kapasitasnya, seperti Cata di bawah 30, kontak erat pasien Omicron, atau bergejala berat, pasti akan dicek dengan WGS,” ujarnya.

Tapi tidak hanya itu, pemeriksaan WGS juga bergantung pada rumah sakit tempat pasien dirawat. Menurutnya, yang terjadi saat ini, tidak semua rumah sakit punya kapasitas mengirimkan sampel ke Institute Tropical Desease Unair untuk cek WGS.

“Prinsipnya, Omicron di Jatim belum kami temukan yang meninggal,” ujarnya kepada suarasurabaya.net ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu malam.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs