DPRD Surabaya Beri Nilai Sembilan untuk Upaya Pemkot Menangani Pandemi

Adi Sutarwiyono Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya mengatakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729 adalah momentum kebangkitan ekonomi sesudah pandemi.

“Masyarakat bisa menilai, ini momentum pertumbuhan ekonomi sektor mikro dan UMKM yang tergerus pandemi Covid-19,” kata Adi kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (30/5/2022).

Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya memberikan dorongan kuat untuk menggerakan perekonomian masyarakat dengan menganggarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk belanja di UMKM.

“APBD tahun 2022 Rp5,51 triliun. Lalu ada kebijakan 40 persen diperuntukkan untuk belanja di UMKM. Berarti anggaran belanja di UMKM mencapai Rp2 triliun,” kata dia.

Kemudian dari aspek pendidikan, dukungan pemerintah untuk UMKM dilakukan melalui penyediaan seragam untuk siswa sekolah dasar negeri dan swasta dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Terkait program-program pengurangan pengangguran, kata Adi Sutarwiyono, sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya.

“Sudah disinkronisasi. Penanganan ke depan, kebijakan antar berbagai bidang dan dinas, pengangguran ini bisa dikurangi. Ada pelatihan yang dilakukan Disnaker,” ujarnya.

Adi Sutarwiyono melihat implementasi kebijakan Pemkot berangsur-angsur lebih baik. Bahkan dia memberikan nilai sembilan untuk Pemerintah Kota Surabaya karena sudah berhasil menangani pandemi Covid-19. Keberhasilan ini adalah kunci pertumbuhan kegiatan masyarakat.

Ke depan, dia berharap pelayanan publik bisa makin sederhana sehingga masyarakat dapat pelayanan yang cepat dan terjangkau. Ini juga mengundang banyak pihak untuk menanamkan investasinya di kota ini. Selain itu juga menyerap tenaga kerja dan memperkuat daya beli masyarakat.

Akses pendidikan juga semakin terbuka untuk masyarakat tidak mampu. Misalnya melalui pemberian beasiswa SMA/SMA Negeri maupun Swasta.(iss)