Yandri Susanto Ketua Komisi VIII DPR RI menilai pernyataan Budi Santosa Purwokartiko Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang meyebut mahasiswi berhijab sebagai manusia gurun sudah keterlaluan.
“Sangat keterlaluan seorang rektor berkomentar seperti itu. Otaknya benar-benar nggak cerdas dengan komen begitu. Saya minta pak rektor mencabut pernyataannya dan minta maaf karena itu bisa memecah belah anak bangsa,” ujarnya lewat keterangan tertulis yang diterima Suara Surabaya, Minggu (1/5/2022).
Terkait hal itu, Yandri meminta Nadiem Makarim Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mencopot rektor yang memupuk kebencian dan berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
“Selain itu, bisa juga peseta seleksi Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melaporkan ke polisi dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.
Sekadar informasi, Budi Santosa Purwokartiko Rektor Institut Teknologi Kalimantan dituding rasis karena menulis status ‘Manusia Gurun’ berkaitan dengan peserta Beasiswa LPDP.
Lewat media sosial, Budi Santosa sebagai pihak yang mewawancarai peserta program Dikti menulis kalimat yang bernuansa SARA, yaitu 12 mahasiswi yang diwawancarai tidak ada satu pun yang menutup kepala ala manusia gurun sehingga otaknya benar-benar openmind.
Pernyataan itu direspon Irvan Noviandana dengan melaporkan ke Sri Mulyani Menteri Keuangan dan Andin Hadiyanto Dirut LPDP lewat surat terbuka yang diunggah di Facebook.
Terkait masalah tersebut, pihak ITK menyatakan itu merupakan pendapat pribadi Budi Santosa, dan meminta masyarakat tidak mengaitkan dengan institusi kampus.(rid)