Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya menambah 19 sumur baru di berbagai wilayah kota. Fungsinya untuk antisipasi mempercepat proses pemadaman jika ada peristiwa kebakaran.
Dedik Irianti Kepala Dinas DPKP menyampaikan jika kapasitas sumur ini sebesar 10 meter kubik atau setara dengan 10 ribu liter. Nantinya armada pemadam akan mengisi air atau reload di sumur tersebut untuk mempercepat proses pemadaman apabila kehabisan air.
“Mobil tempur kami yang kapasitas mengangkut airnya paling besar itu 10 ribu liter. Nanti debit airnya ada sendiri dari PDAM dan bisa terisi penuh dalam waktu dua menit saja,” kata Dedik saat dikonfirmasi, Jumat (30/9/2022).
Karena aliranya diberikan oleh PDAM Surya Sembada, maka titik sumur tersebut jaraknya minimal harus satu kilometer dari sumber air. Sumber air tersebut disebutkan Dedik seperti sungai, tambak, laut, atau bisa dari tandon yang sudah terbangun sebelumnya.
“Jadi kami diberi debit air yang besar oleh PDAM dan tidak mengambil dari saluran rumah tangga,” imbuhnya.
Dedik kembali menegaskan jika keberadaan sumur ini hanya untuk membantu reload air apabila salah satu armada kehabisan air dan tidak akan berpengaruh pada respon time saat datang ke lokasi kebakaran.
Dia mencontohkan, apabila ada peristiwa kebakaran di perkampungan pada penduduk maka yang bisa masuk hanya armada berkapasitas tiga ribu liter saja. Kapasitas tersebut akan habis dalam waktu beberapa menit saja.
“Kalau tandon air ini semakin banyak maka teman-teman saat reload air lokasinya tidak semakin jauh dan pemadaman bisa cepat,” tuturnya.
Pembuatan sumur sangat diperlukan untuk mempercepat mitigasi bila terjadi kebakaran di wilayah padat penduduk. Total ada 384 sumur di Surabaya, jumlah tersebut belum termasuk yang baru dibuat tahun ini.
Selain pembuatan sumur, DPKP juga gencar melakukan sosialisasi dan simulasi tanggap kebakaran. Target sasaran utamanya yaitu warga di wilayah pemukiman, hingga perusahaan. Hingga September ini sebanyak 123 kegiatan sosialisasi telah dilakukan oleh petugas DPKP.
Berdasarkan data yang diperoleh hingga September di Surabaya telah terjadi 466 kejadian kebakaran. 126 diantaranya terjadi pada bulan Agustus dan 39 kejadian terjadi pada bulan September per hari Rabu (28/9/2022) kemarin.
“Di minggu-minggu terakhir ini kebakaran perharinya bisa sampai enam kali. Ini luar biasa, rata-rata terjadi di lahan terbuka,” katanya.
Untuk diketahui 19 sumur tersebut telah di bangun di beberapa wilayah, antara lain.
– Jaringan hydrant kering di Jl. Kaliwaron V Kecamatan Gubeng, Surabaya
– Jl. Tambah Dukuh I No.296 (depan SDN Kapasari V) Kecamatan Genteng, Surabaya
– Jl. Ikan Mujaer No.2 (Depan Balai RW) Kecamatan Krembangan, Surabaya.
– Rungkut Asri Timur III – Jl. Rungkut Asri Timur VI (pertigaan) Kecamatan Rungkut, Surabaya
– Jl. Tambak Asri Gg. Teratai No. 150 A (samping lapangan badminton) Kecamatan Krembangan, Surabaya.
– Jl. Simo Kwagean No.35 (depan TK Harapan Kita) Kecamatan Sawahan, Surabaya.
– Jl. Krakatau No 36 Kecamatan Sawahan, Surabaya.
– Jl. Kalianak (samping balai RW 7) Kecamatan Krembangan, Surabaya.
– Jl. Simo Mulyo – Jl. Simorejo Timur IV (depan balai RW 3) Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
– Jl. Simo Mulyo (Halaman Keluarahan Simo Mulyo) Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
– Jl. Kalisari III (samping pos jaga) Kecamatan Genteng, Surabaya.
– Jl. Cepu No.8 (sebelah rel KAI) Kecamatan Bubutan, Surabaya.
– Jl. Simosari 8-11 (lapangan futsal) Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
– Jl. Ketintang (foto copy global) Kecamatan Gayungan, Surabaya.
– Jl. Ciliwung 52 A (balai RW 5) Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
– Jl. Raya Tenggilis Mejoyo (balai RW 2) Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
– Jl. Tambak Asri RW 9 (samping depo sampah) Kecamatan Krembangan, Surabaya.
– Jl. Simo Sidomulyo VII No.28 Kecamatan Sawahan, Surabaya.
– Jl. Simo Jawar 5A (balai RW X) Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.(wld/iss)