Jumat, 22 November 2024

Dorong Kinerja Ekspor, Pemprov Jatim Gelar Misi Dagang di Riyadh Arab Saudi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu di Misi Dagang dengan pelaku usaha di Riyadh, Arab Saudi, Senin (28/11/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya memperluas akses pasar perdagangan ekspor bagi pelaku usaha. Terbaru, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim pimpin gelaran Misi Dagang dengan pelaku usaha di Riyadh, Arab Saudi.

Digelar di Cultural Palace, Diplomatic Quarter, Riyadh Misi Dagang tersebut dihadiri oleh banyak elemen pelaku usaha di berbagai bidang.

Kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha khususnya eksportir dan importir serta distributor dari kedua negara baik dari Jawa Timur maupun dari Riyadh.

Khofifah menjelaskan Misi Dagang di Riyadh ini adalah kegiatan strategis yang diharapkan menarik investasi dan meningkatkan ekspor berbagai komoditas unggulan dari Jatim untuk memenuhi kebutuhan pasar perdagangan di Arab Saudi.

“Di awal Misi Dagang Jatim di Riyadh ini, hampir semua produk yang ditawarkan telah mencatatkan transaksi dan mendapatkan mitra distributor,” jelas Khofifah dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).

Dalam gelaran tersebut, Khofifah mengatakan ada permintaan bussines trip ke Jatim untuk mengenal potensi dan peluang lebih konkrit. Setidaknya dalam satu setengah sampai dua bulan ke depan.

Menurut Khofifah, ini adalah awalan yang baik karena Misi Dagang antar dua wilayah tersebut tidak akan selesai dalam waktu dekat. Melainkan masih berjalan secara virtual.

Dia optimis bahwa Misi Dagang ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pada pelaku usaha yang hadir, Khofifah menyampaikan bahwa investasi di Jatim dijamin untung karena didukung infrastruktur yang baik dan kondusif.

Sebab pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dan iklim usaha di Jatim yang kondusif mendorong investasi terus tumbuh.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim di luar sektor non migas adalah yang tertinggi di antara provinsi di pulau Jawa. Pada Triwulan III 2022 tumbuh 6,13 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan investasi di Jatim yang hampir dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan investasi secara nasional pada semester I tahun 2022 year on year 69,2 persen sedangkan nasional 35,5 persen,” katanya.

Kata Khofifah, komoditas di Jatim yang potensial mengisi pasar Arab Saudi adalah berbagai produk makanan dan minuman industri kecil menengah.

Sementara itu, Jatim juga tercatat masih bergantung impor dari Arab Saudi untuk beberapa item yaitu Polyproylene, Metanol, Polimer etilen, Kurma, Kulit domba, kain nonwoven, kasa, cat dari bahan akrilik atau vinyl hingga malam artifisial.

Selain komoditas yang sudah rutin itu, Khofifah juga menyebut bahwa masih banyak potensi komoditas lain yang bisa ditingkatkan oleh kedua wilayah. Diantaranya adalah Alas Kaki Olahraga, Kapulaga hingga Katoda.

“Ini akan jadi upaya kita bersama untuk mewujudkan perdagangan Jatim yang semakin maju, tidak hanya di tanah air, tetapi juga di dunia internasional. Mari bersama kita wujudkan Jatim dan UMKM Jatim Go Global,” pungkas Khofifah.(wld/gat/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs