Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menggencarkan operasi Jemput Bola Administrasi Kependudukan (Jebol Anduk) ke beberapa kampung dan sekolah untuk memasifkan perekaman e-KTP penduduk.
Agus Imam Sonhaji Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya mengatakan, meski perekaman e-KTP sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Klampid, ternyata masih ada warga Surabaya yang belum menjangkau atau belum mendapatkan layanan tersebut.
“Mereka ini ada yang sudah sepuh, sakit dan juga ada yang tidak sakit tapi memang tidak memiliki handphone yang tersambung internet,” kata Agus di depan wartawan, Kamis (19/5/2022).
Berdasarkan data inilah Dispendukcapil berinisiatif untuk menjemput bola.
“Nah, yang belum tersentuh itulah yang kita sasar, karena kita sadar bahwa semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang sama, baik yang paham atau tidak paham, baik yang tua ataupun muda. Akhirnya, kita jemput bola kepada mereka-mereka ini,” lanjutnya.
Menurut Agus, jemput bola yang dilakukan itu dibagi menjadi dua, yaitu goes to school dan goes to kampung.
Bagi dia, goes to school ini penting dilakukan untuk membidik penduduk Surabaya usia sekolah yang belum ber-KTP.
“Terkadang anak-anak yang sudah berusia 18 tahun masih enggan untuk melakukan perekaman e-KTP. Makanya, kita datangi mereka ke sekolah-sekolahnya,” ujarnya.
Sedangkan goes to kampung digunakan untuk melakukan perekaman E-KTP bagi mereka yang sakit, yang tidak bisa mengakses layanan Klampid dan menyasar warga yang sudah berusia senja tapi belum pernah melakukan perekaman E-KTP sebelumnya.
“Jadi, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warganya di balai RW, ada yang hanya 10 orang, ada yang 15 itu dikumpulkan, lalu kita datangi kampung-kampung itu dengan armada Jebol Anduk itu,” katanya.
Sebenarnya, lanjut dia, inovasi ini sudah ada sejak dulu, namun dulu masih belum masif karena armada Jebol Anduk milik Dispendukcapil hanya ada satu.
Setelah mendapatkan CSR dari Bank Jatim dengan bantuan 4 armada dan 4 alat perekaman, akhirnya Dispendukcapil bisa lebih masif melakukan program goes to school dan goes to kampung.
“Nah, kampung itu tentu tidak hanya perkampungan, tapi juga rusun-rusun, itu kampung juga,” katanya.
Agus menegaskan bahwa melalui berbagai program jemput bola ini, ia berharap seluruh masyarakat Kota Surabaya dapat memiliki e-KTP dan terekam seluruhnya di Dispendukcapil melalui layanan Adminduk di Kota Surabaya.
“Itulah tujuan dan harapan kita bersama,” pungkasnya.(tha/dfn/ipg)