Jumat, 22 November 2024

Dinas PU Sidoarjo Mencari Ahli Waris Makam yang Terdampak Frontage Road

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi kuburan makam. Foto: NU Online

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menargetkan pengerjaan Flyover Aloha dan frontage road Sidoarjo selesai pada tahun 2024.

Dwi Eko Saptono Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumber Daya Air Sidoarjo mengatakan bahwa sebagian makam yang ada di Desa Kedungrejo maupun Desa Waru akan terdampak pembangunan frontage road.

Terkait hal ini, Dwi meminta bantuan kepada masyarakat Jawa Timur khususnya wilayah Sidoarjo, untuk memastikan ahli waris atau keluarga yang dimakamkan di dua desa tersebut segera menghubungi pemerintah desa setempat.

“Kami informasikan agar dapat mungkin didengarkan oleh seluruh masyarakat, baik yang ada di Desa Waru maupun di Desa Kedungrejo. Ini penting untuk tambahan informasi dari pemerintah desa yang sudah dirapatkan kemarin malam,” tuturnya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (22/12/2022).

Dwi mengungkapkan bahwa masyarakat telah menyepakati makam untuk direlokasi dengan syarat ada tanah pengganti. Namun, hal itu terhambat karena adanya makam yang belum teridentifikasi ahli warisnya.

“Nah permasalahannya karena yang dimakamkan di makam dua desa tersebut ada yang sudah teridentifikasi ahli warisnya  dan sebagian kecil ini masih dicari ahli warisnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa makam yang ahli warisnya sudah diketahui, proses pemindahannya akan lebih mudah.

“Kalau diketahui kan enak, kami bisa memindahkan bersama warga, kelompok masyarakat, dan ahli warisnya. Ini akan kami fasilitasi semua gratis tanpa dipungut biaya, bahkan kami juga memberikan bantuan sosial kepada ahli waris, untuk bisa kirim doa di rumah,” jelas Dwi.

Ia mengatakan, terhitung hingga hari ini jumlah makam yang telah teridentifikasi ada lebih dari 200 makam.

“Kurang lebih 244 makam, mungkin ada beberapa yang belum teridentifikasi karena terkait dengan nisan yang patah, tidak ada namanya, belum diketahui ahli warisnya itu sebenarnya tidak banyak. Namun tetap kami lakukan identifikasi, kepada ahli waris,” ujarnya.

Apabila ahli waris tetap tidak ditemukan, kata Dwi, makam-makam tersebut akan dimakamkan kembali secara layak.

“Kami di sini juga dengan tim sudah memotret, baik dengan video maupun potret (drone). Apabila ada ahli waris yang menanyakan misalnya makamnya di sini, kami sudah tahu. Nisan di sini kami pindahkan di zona ini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Dwi mengatakan bahwa ahli waris atas makam yang terdampak pembangunan frontage road diberikan waktu untuk menghubungi aparat desa setempat hingga tanggal 26 Desember 2022.

“Kami berikan waktu sampai 26 Desember. Kalau memang belum bisa, maka kami masih ada waktu sampai dengan 30 Desember,” katanya.

Selain itu, Dwi mengatakan bahwa hasil dari musyawarah desa juga menghasilkan letak relokasi makam Desa Kedungrejo dan Desa Waru.

“Untuk yang di desa Kedungrejo, ini ada tanah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo yang deket dengan makam (sejajar). Lahan ini akan dihibahkan kepada desa untuk pengganti makam-makam yang terdampak pembangunan frontage road,” paparnya.

“Namun untuk di Desa Waru, ya, Alhamdulillah, juga masih ada lahan yang bisa dikembangkan, di sebelahnya makam. Berdasarkan Musdes (musyawarah desa) masih dapat digunakan di space lahan makam yang kosong itu untuk pemindahan, karena ndak banyak yang di Waru,” lanjutnya.

Tak hanya direlokasi, Kepala Dinas PU itu mengatakan bahwa ada program untuk pembangunan makam baru untuk Desa Waru.

“Jadi untuk Waru memang juga ada tambahan makam. Waru akan dibelah menjadi dua, Waru Barat dan Waru Timur. Nanti yang di wilayah barat akan kami kembangkan komplek makamnya,” pungkasnya.(rum/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs