Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto yang dilantik Joko Widodo Presiden RI sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil mengatakan ada tiga fokus utama yang akan diselesaikannya selama menjabat.
Ketiga fokus tersebut mulai dari surat tanah, sengketa tanah hingga tanah di Ibukota Nusantara (IKN).
Terkait surat tanah, mantan Panglima TNI akan segera merealisasikan sebanyak 45 juta berkas, dari target 126 juta yang baru terealisasi 81 juta.
“Target pertama segera saya realisasikan, namun saya lihat permasalahnnya di lapangan apakah masih K2 atau K3. Juga akan kita selesaikan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait supaya segera terealisasi untuk sertifikat milik rakyat ini,” kata Hadi usai dilantik dalam siaran langsung Sekretariat Presiden yang dipantau suarasurabaya.net.
Lalu untuk masalah sengketa tanah, Hadi berjanji untuk segera menyelesaikan itu karena dinilainya ada kemungkinan over lapping antara tanah milik institusi atau satuan lain dengan milik rakyat.
Fokus terakhir yaitu permasalahan tanah di IKN, sesuai yang diamanatkan Joko Widodo.
“InsyaAllah nantinya kita akan bekerja sama dengan instansi terkait agar tiga masalah tersebut dalam waktu dekat target tersebut segera terealisasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Joko Widodo Presiden RI melantik dua Menteri dan tiga Wakil Menteri Baru dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (15/6/2022) siang.
Kedua menteri tersebut masing-masing Zulkifli Hasan yang dilantik menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi, dan Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil.
Pelantikan tersebut berdasarkan Kepres RI Nomor 64 B Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.(dfn)