Jumat, 22 November 2024

Delegasi R20 Kunjungi Wihara Mendut dan Borobudur

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Candi Borobudur. Foto: Istimewa

Delegasi Religion 20 (R20) mengunjungi Wihara Mendut dan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, didampingi Supriyadi Dirjen Bimas Buddha dan M. Najib Azca Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Inilah kepercayaan dunia kepada Indonesia, di mana Indonesia sebagai laboratorium kerukunan dan ini peran dari PBNU sangat penting,” tutur Supriyadi di Magelang, Minggu (6/11/2022) dikutip Antara.

Sedangkan Najib mengatakan bahwa Wihara Mendut menjadi tempat ibadah satu-satunya yang dikunjungi secara resmi dari delegasi.

“Inilah keragaman yang ditunjukkan Gus Yahya Ketua PBNU. Mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi dunia bahwa Indonesia itu rukun tidak seperti yang disuarakan selama ini,” ujarnya.

Ia memaparkan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari R20 lanjutan dua hari di Bali, kemudian di Yogyakarta selama tiga hari dan hari terakhir mengunjungi Mendut dan Borobudur dan pada Minggu malam penutupan di Ponpes Pandanaran, Yogyakarta.

“Memang ini bagian dari yang disebut perjalanan budaya untuk para tokoh agama ini guna menyaksikan secara langsung, bisa merasakan, menghayati suasana keberagamaan dan keragaman kebinekaan di Indonesia ini. Mulai kemarin delegasi ini ke Universitas Islam Indonesia di mana ada candi di tengah kampus muslim dan kemarin sore ke Candi Prambanan dan dilanjut hari ini ke Wihara Mendut dan Candi Borobudur,” paparnya.

Sebagai informasi, R20 merupakan forum pemimpin-pemimpin agama di dunia. Indonesia sebagai inisiator acara itu ingin menunjukkan kepada pemimpin semua agama di dunia ini mengenai praktik kehidupan kebinekaan yang harmonis di Indonesia.

Najib berharap R20 ini menjadi kebijakan ke depan nanti dan berkelanjutan sebagai pendamping G20 setiap tahun.

“Harapannya ini akan menginspirasi kepada semuanya mengenai bagaimana seharusnya, katakanlah umat beragama mayoritas itu melindungi, merawat dan menjaga hubungan baik dan menghormati kepada umat-umat minoritas. Ini isu penting yang dibahas dalam R20,” ujarnya.

Najib juga menambahkan hingga sekarang masih terjadinya kekerasan terhadap kelompok agama minoritas di mana-mana.

“Jadi kami ingin praktik ini menjadi pembelajaran untuk dunia, tujuannya ingin membangun sebuah kekuatan global yang berbasis atau terinspirasi nilai-nilai agama yang ingin menjadikan agama sebagai sumber solusi bagi persoalan-persoalan di dunia,” pungkasnya.(ant/rum/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs