Jumat, 22 November 2024

Danpaspampres Tegaskan Perempuan Bawa Pistol, Tidak Menerobos Masuk Istana

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Anggota Paspampres menyerahkan seorang perempuan yang membawa pistol di area Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/10/2022), kepada aparat kepolisian. Foto: istimewa

Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengklarifikasi insiden penangkapan seorang perempuan yang membawa sepucuk pistol di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/10/2022) pagi.

Menurutnya, perempuan tanpa identitas yang menodongkan pistol ke anggotanya tidak berupaya menerobos masuk Istana Kepresidenan.

“Jadi, perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Justru berawal dari kewaspadaan anggota kami yang menghampiri perempuan tersebut, dan si perempuan langsung mengarahkan senjata api ke Anggota Paspampres,” ujarnya lewat keterangan tertulis.

Dia menceritakan, awalnya seorang Anggota Paspampres curiga melihat tingkah laku seorang perempuan yang berjalan dari arah Harmoni sampai depan area pintu masuk Istana Merdeka.

Karena terlihat kebingungan dan mondar-mandir di area objek vital nasional, Anggota Paspampres mencoba cari tau apa tujuan perempuan itu.

Tapi, mendadak si perempuan malah menodongkan pistol jenis FN. Spontan Anggota Paspampres merebut senjata api itu dari tangan perempuan bercadar.

Kemudian, Paspampres menyerahkan perempuan berusia sekitar 25 tahun itu kepada anggota Polisi Lalu Lintas yang bertugas di depan Istana.

Komandan Paspampres bilang, perempuan yang ditangkap di depan Istana Merdeka sekarang dalam proses pemeriksaan di Markas Polda Metro Jaya.

Dari hasil penggeledahan di lokasi, aparat kepolisian menemukan sepucuk pistol jenis FN, satu tas hitam berisi kitab suci, dompet kosong warna pink, dan satu unit ponsel sebagai barang bukti.

Sekadar informasi, aksi teror perempuan bersenjata api pernah terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Seorang perempuan berusia 25 tahun yang menembakkan senjata api ke arah pos jaga Mabes Polri, meninggal dunia di tempat karena terkena tembakan polisi.

Dalam keterangan pers, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri menyebut perempuan berinisial ZA yang melakukan aksi teror sendirian atau istilahnya lone wolf terpapar ideologi radikal ISIS.(rid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs