Jumat, 22 November 2024

Cuaca Ekstrem, Puan Ingatkan Pemerintah Siagakan Infrastruktur Penanggulangan Bencana

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi bencana alam. Grafis: Purnama suarasurabaya.net

Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak terjadi bencana alam di sejumlah wilayah Tanah Air.

Maka dari itu, Puan Maharani Ketua DPR RI mengingatkan Pemerintah untuk selalu siap menghadapi bencana alam yang bisa terjadi setiap waktu.

“Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur siaga bencana, termasuk sumber daya manusia) dari seluruh pemangku kepentingan supaya cepat menyelamatkan masyarakat yang tertimpa musibah,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), cuaca ekstrem yang terjadi selama tiga pekan terakhir mengakibatkan 227 bencana yang didominasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.

Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama tiga bulan ke depan.

“Ancaman bencana alam harus diantisipasi sebaik mungkin. Beberapa daerah telah memberlakukan status siaga darurat bencana. Hal tersebut harus dibarengi dengan persiapan alat berat, sarana penyelamatan, hingga kebutuhan korban bencana seperti tempat pengungsian dan logistik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Puan juga mengingatkan pemerintah daerah yang wilayahnya termasuk rawan bencana meningkatkan mitigasi. Khususnya daerah-daerah yang memiliki tantangan geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang tidak mudah.

“Satgas Penanggulangan Bencana di daerah rawan bencana harus selalu siaga. Pos siaga bencana pun harus dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Sekadar informasi, bencana alam akibat cuaca ekstrem sejak awal Oktober 2022 menyebabkan 33 warga meninggal dunia dan beberapa orang hilang.

Bencana alam juga berdampak langsung terhadap puluhan ribu masyarakat. Bahkan sejumlah warga dilaporkan menderita penyakit usai menjadi korban banjir.

“Selain pemenuhan bantuan makanan, tim medis harus rutin memeriksa kesehatan korban bencana. Itu penting dilakukan agar korban mau pun pengungsi tidak terserang penyakit,” ungkapnya.

Mantan Menko PMK itu juga meminta Pemerintah memastikan sanitasi dan kebutuhan air bersih bagi korban terpenuhi dengan baik. Karena, banyak warga yang sulit mendapatkan air bersih akibat banjir maupun longsor di wilayahnya.

“Kebutuhan dasar dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” sebutnya.

Untuk masyarakat, Puan berharap semua meningkatkan kewaspadaan terutama kalau mengalami tanda-tanda bencana.

“Perhatikan selalu peringatan cuaca dari BMKG. Setiap anggota keluarga harus siaga terhadap kondisi di lingkungan rumahnya masing-masing. Dengan kesiapsiagaan, semoga bisa mengantisipasi jatuhnya korban kalau terjadi bencana alam,” tandasnya.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs