Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Rata-rata, angka harapan hidup perempuan di Jatim hampir empat tahun lebih lama.
“Pada tahun 2021, angka harapan hidup perempuan mencapai 73,35 tahun dan laki-laki mencapai 69,51 tahun. Akibatnya, keberadaan penduduk lansia perempuan akan cenderung lebih banyak daripada lansia laki-laki,” ujar Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim, dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022.
Melansir laman resmi Kominfo Jatim, Selasa (27/12/2022), jumlah lansia perempuan Jatim pada 2021 mencapai 2,95 juta orang, lebih banyak dibandingkan lansia laki-laki yang mencapai 2,59 juta orang.
Demikian juga proporsi lansia perempuan terhadap total penduduk perempuan (14,40 persen) di Jatim jauh lebih banyak dibandingkan proporsi lansia laki-laki, terhadap total penduduk laki-laki (12,73 persen).
Sejalan dengan usia harapan hidup penduduk, lanjut Dadang, selisih proporsi lansia perempuan terhadap proporsi lansia laki-laki melebar karena ada pertambahan kelompok usia.
“Aging merupakan proses menua. Sehingga, mewujudkan active aging atau menua dengan aktif tidak cukup pada kelompok penduduk berusia 60 tahun ke atas, melainkan pada seluruh tahapan siklus manusia,” tegasnya.
Pemerintah, sambung Dadang, bukan cuma perlu memperhatikan keberadaan penduduk lansia yang ada sekarang. Tapi, juga perlu memetakan penduduk lansia di masa depan, yaitu penduduk 45-59 tahun yang selanjutnya disebut penduduk pra lansia.
Penduduk pralansia tahun 2021 mencapai 19,88 persen. Persentase penduduk pra lansia perempuan (20,20 persen) lebih tinggi daripada penduduk pra lansia laki-laki (19,56 persen).
“Mempersiapkan penduduk pra lansia dengan baik menyongsong masa lansianya menjadi hal yang perlu dilakukan agar nantinya bisa menjadi lansia yang mandiri, tangguh, dan produktif,” pungkas Dadang.(bil/rid)