Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi dampak dari potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Termasuk sejumlah langkah untuk mencegah sekaligus menanggulangi dampaknya.
Ini karena berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait adanya potensi turun hujan dengan intensitas sedang-lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang beberapa hari ke depan.
Ridwan Mubarun Plt Kepala BPBD Kota Surabaya memastikan, sejumlah langkah menghadapi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan sudah disiapkan.
“Yang pertama kita melaksanakan koordinasi secara rutin dan berkala dengan BMKG untuk mengetahui secara dini informasi perubahan cuaca di Kota Surabaya,” kata Ridwan Mubarun Selasa (11/10/2022) kemarin.
Selain dengan BMKG, BPBD Surabaya berkoordinasi dengan Perangkat Daerah (PD) terkait antisipasi pencegahan dampak dari cuaca ekstrem. Sekaligus pula mengkomando dan mengkoordinasikan tugas PD terkait apabila terjadi kejadian bencana.
“Jadi peringatan dini dari BMKG terkait potensi cuaca ekstrem itu kita informasikan ke Perangkat Daerah terkait agar bisa mengambil langkah cepat,” jelas dia.
Tak hanya itu, pemantauan secara rutin terkait peralatan peringatan dini seperti di enam lokasi serta 15 titik LED monitor cuaca terus dilakukan.
“Kita juga rutin melaksanakan pengecekan perlengkapan dan peralatan tanggap bencana di tujuh Posko Terpadu wilayah dan 16 Pos Pantau agar siap saat digunakan,” tambahnya.
Fokus pencegahan dampak potensi cuaca ekstrem itu diutamakan wilayah pesisir pantai Surabaya. Ridwan menambahkan, jika ada peringatan dini gelombang lebih dari 1,5 meter, maka para nelayan diminta sementara tidak pergi melaut.
“Ketika gelombang akan lebih 1,5 meter, kita meminta nelayan untuk tidak melaut. Karena gelombang lebih dari 1.5 meter itu potensi bahayanya tinggi,” terang mantan Camat Tambaksari Surabaya tersebut.
Ridwapn juga meminta dukungan dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan cuaca ekstrem. Seperti, kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar serta pemotongan pohon yang lebat. Sekaligus melakukan pembersihan saluran air yang berpotensi penyumbatan.
“Terkait bencana tidak bisa hanya BPBD, karena bencana itu urusan bersama. Juga melakukan pengecekan kondisi atap genteng yang berpotensi roboh atau doyong. Silahkan hubungi Command Center 112 apabila melihat atau menemui kejadian darurat di sekitar anda,” pesannya.
Ridwan juga meminta masyarakat tidak berteduh di bawah pohon, tiang listrik dan baliho saat hujan lebat.
“Saat berada di jalan, kurangi kecepatan agar tidak berisiko tergelincir. Serta gunakan jas hujan model pakaian dan celana agar aman saat berkendara,” pungkasnya.(lta/dfn/rst)