Selasa, 26 November 2024

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem pada 8-14 Februari

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi, cuaca hujan disertai petir, dan angin kencang. Grafis: suarasurabaya.net

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini soal potensi cuaca ekstrem hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi pada 8-14 Februari 2022.

Guswanto Deputi Bidang Meteorologi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (8/2/2022), menjelaskan fenomenal itu berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini.

BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan mendatang di sebagian besar wilayah Indonesia.

“Kondisi itu dipicu peningkatan aktivitas dinamika atmosfer, seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan fenomena gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial,” ujarnya dikutip Antara.

Guswanto menjelaskan, Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG tengah memantau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 93S yang terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Banten.

Tepatnya pada koordinat 13.8 LS, 105.5 BT, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1.000 hPa.

Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan masih ada pada kategori sedang untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S itu bisa membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Kondisi itu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi itu,” ujar Guswanto.

Menurutnya, potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selain itu, juga berpotensi terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.

Sementara itu, area perairan dengan tinggi gelombang 2,5-4.0 meter (gelombang tinggi) ada di wilayah Perairan Kepulauan Anambas Kepulauan Natuna, Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Enggano Bengkulu, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai – Bengkulu, Perairan selatan Jawa Timur, Perairan selatan Bali-NTB, Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTT.

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Perairan selatan P. Sumba, Perairan Kupang P. Rotte Laut Sawu, Laut Sulawesi, Perairan Bitung Kep. Sitaro, Perairan Kepulauan Sangihe TalaudLaut Maluku bagian utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Sedangkan area perairan dengan tinggi Gelombang 4.0-7.0 meter (Very Rough Sea/Gelombang Sangat Tinggi) terdapat di wilayah Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah dan Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Barat.

Guswanto pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dan lain-lain).

Dia juga mengimbau masyarakat waspada dampak dari bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain.(ant/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
31o
Kurs