Bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sudah disalurkan kepada sekitar 72 persen dari total 85.328 keluarga di Kota Surabaya.
“Realisasi BLT Minyak Goreng di Surabaya sudah sangat bagus. Saya harap bisa segera 99 persen. Saat ini (penyaluran) terus dikebut, karena targetnya selesai sebelum Lebaran,” kata Pepen Nazaruddin Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Minggu (17/4/2022) dikutip Antara.
Saat memantau penyaluran BLT minyak goreng serta bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Pepen menyampaikan apresiasi kepada Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya karena realisasi penyaluran BLT minyak goreng di Surabaya sudah tergolong tinggi.
Dia berharap warga Kota Surabaya yang telah menerima bantuan sosial dari pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Tolong dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat,” kata dia.
Sementara itu, Faozan Amar Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri menilai, penyaluran BLT minyak goreng di Surabaya secara umum berjalan dengan baik.
“Mudah-mudahan masyarakat semakin tahu informasinya, sehingga mereka-mereka yang sudah mendapatkan undangan bisa segera datang ke kantor pos atau titik-titik yang sudah ditentukan (untuk mengambil bantuan),” katanya.
Sementara itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, bahwa ada 220 keluarga yang secara simbolis menerima bantuan sosial dari pemerintah di Kantor Kecamatan Kenjeran. Sebelumnya, penyaluran bantuan sosial dari pemerintah dilakukan di Rungkut dan Simokerto.
Wali Kota mengatakan bahwa pemerintah kota bersinergi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan sosial dari pemerintah sampai ke sasaran yang tepat.
“Alhamdulillah lancar semuanya. Kami juga bisa melihat kecepatan-kecepatan yang dilakukan oleh PT Pos maupun BNI, sehingga ini bersama-sama memberikan yang terbaik untuk warga, karena warga juga tidak perlu menunggu lama di sini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa bantuan sosial dari pemerintah akan meringankan beban warga yang masih tergolong sebagai anggota masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Surabaya. (ant/bil/iss)