Tim Kemanusiaan BIN (Badan Intelijen Negara) mengirimkan bantuan bagi warga terdampak gempa Cianjur yang dikirimkan hingga menembus desa terpencil.
“Bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak dan orang dewasa, serta bantuan keuangan kepada warga Kampung Burangkeng,” kata Prabawa Ajie Deputi VII BIN dalam keterangannya diterima Antara di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Lokasi yang dikunjungi Tim Kemanusiaan BIN yakni Lokasi Kampung Burangkeng, RT 001/001, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Prabawa Ajie mengatakan, pihaknya membagikan bantuan kepada 99 kepala keluarga (KK) atau 300 pengungsi.
Dia melanjutkan, masyarakat yang terdampak gempa Cianjur mendirikan tenda pengungsian di tengah persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu, menurutnya, masyarakat harus segera mendapatkan bantuan.
“Kami melaksanakan instruksi Kepala BIN, Bapak Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan, agar kami bergerak cepat, memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita yang mendapat musibah gempa ini,” tuturnya.
Ajie mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar dapat memberikan bantuan kemanusian kepada desa-desa terdampak gempa yang terisolasi. Dia berharap, para korban bencana bisa mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
“Kami akan terus berkomunikasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan), dengan jajaran terkait untuk kiranya bisa memprioritaskan desa-desa yang belum terjamah bantuan. Kami harapkan saudara-saudara kita tersebut segera mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan ini sejak Senin (21/11/2022) atau bersamaan saat terjadi gempa, BIN telah mendirikan posko bantuan jalan lintas Labuan-Cianjur, tepatnya di Desa Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Di lokasi tersebut, Tim Kemanusiaan BIN menyalurkan bantuan logistik ke berbagai desa yang terdampak gempa Cianjur. Sementara di posko, tenda pengungsian mampu menampung 300 pengungsi dan tenda-tenda akan terus bertambah.
“Kali ini bertambah sudah ada 300 lebih pengungsi. Kemarin tim posko sudah mendirikan lagi tenda tambahan, sekarang sudah ada 6 tenda. Lima tenda diperuntukkan untuk pengungsi, satu tenda untuk pelayanan kesehatan,” kata Ajie.
BIN juga bekerja sama dengan mahasiswa pecinta alam (Mapala) dari Jabodetabek untuk melakukan trauma healing ke anak-anak. Trauma healing bertujuan agar anak-anak yang terdampak gempa bisa tersenyum kembali.
“Dengan trauma healing ini, kami berharap anak-anak bisa tertawa, senyum dan melupakan bencana yang terjadi. Ini ke depan akan kami intensif kan. Kami tentunya akan terus bekerja sama dengan Mapala, dalam rangka memberikan yang terbaik biar anak-anak tetap bisa tersenyum,” ucapnya.
Selain itu, BIN akan menerjunkan tim kesehatan tambahan di posko tanggap darurat. BIN telah bekerja sama dengan dokter di puskesmas setempat untuk memudahkan pelayanan kesehatan.
“Rencananya ada penambahan sejumlah dokter lagi dan juga peralatan kesehatan yang langsung dikirim dari BIN. Jadi Kamis sudah datang, dan sebagian (Rabu malam) juga dikirim,” tuturnya.
Ajie juga mengatakan, pihaknya terus berkomitmen akan berada di garis terdepan dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Tidak hanya itu, BIN juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait memudahkan aksi kemanusiaan itu.(ant/tik/rst)