Sabtu, 23 November 2024

Belum Layani BPJS, Ini Jawaban Direktur National Hospital

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Azwan Hakmi Lubis, Sp.A, M,Kes direktur National Hospital (NH) Surabaya, Senin (18/4/2022). Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

Azwan Hakmi Lubis, Sp.A, M,Kes direktur National Hospital (NH) Surabaya menolak anggapan pihaknya tidak mau kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Jadi sebenarnya ada salah pengertian karena sebetulnya secara undang-undang belum ada kewajiban bahwa seluruh rumah sakit harus dan wajib melayani BPJS tapi kalau melayani masyarakat itu wajib,” jelas Azwan kepada suarasurabaya.net, Senin (18/4/2022).

“Kalau ada pasien dari golongan mananpun, ke IGD kita layani, Kalau ada masyarakat yang datang ke NH kita layani. Tidak ada ukuran mampu atau tidak mampu,” tegasnya.

Azwan juga mengungkapkan bahwa ia sangat mendukung program UHC yang digencarkan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. “Pak Wali tidak perlu takut sama kita, karena saya instruksikan setiap pasien yang datang ke IGD, mesti dirawat, jangan sampai ditanya ada uang tidak,” tegasnya.

Azwam menegaskan bahwa ini  masalah pilihan, masyarakat dalam  memilih pelayanan kesehatan karena UHC sebenarnya masyarakat berhak mendapat pelayanan di manapun tanpa memandang faktor biaya.

“Kita tidak menolak, mana pernah kita menolak. Kalau kerjasama dengan BPJS, kita mau tapi jika  BPJS nya tidak mau,  belum bisa juga (kerjasama-red), karena BPJS juga punya kriteria,”jelasnya.

“Di sini ada miss communication, intinya siapa pun yang datang ke IGD akan kita layani. Kita tidak ada diskriminasi, NH bukan hanya untuk masyarakat kaya, ngga-lah, tapi untuk masyarakat Surabaya,” tegasnya.

Sebagai informasi sebelumnya, Baktiono Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya menyebutkan masih ada rumah sakit swasta yang belum bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sehingga belum bisa melaksanakan Universal Health Coverage (UHC) program jaminan kesehatan yang digagas pemerintah kota secara optimal.

“Ada dua rumah sakit yang menolak, yaitu RS Mitra Keluarga dan RS National Hospital. Ada juga Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang tidak bisa bergabung karena menangani bayi tabung dan fertilitas yang memang tidak ditanggung BPJS Kesehatan,” ujar Baktiono  dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Senin (18/4/2022).(man/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs