Saat ini perkembangan startup semakin menjamur di Indonesia, namun tak diiringi dengan keterarahan yang jelas dan sinergi dari stakeholder terkait. Menanggapi permasalahan tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Evaluasi Tematik Startup Digital di Indonesia, Selasa (7/5/2022).
FGD yang bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat ITS ini menghadirkan praktisi dari inkubator bisnis dan startup binaan di Surabaya, lembaga pelaksana program pembinaan startup digital, dan unit usaha startup yang menjadi penerima manfaat program pembinaan.
“Lembaga startup yang berkembang di Indonesia memiliki arah dan kebijakan masing-masing, sehingga perlu adanya kesinergian di antaranya untuk pengembangan lebih lanjut,” ungkap Prakosa Grahayudiandono perwakilan Kementerian PPN/Bappenas dalam pidatonya saat FGD.
Prakosa menambahkan bahwa bahasan FGD ini berfokus pada pembahasan pelaksanaan inkubasi bisnis yang diselenggarakan oleh lembaga inkubator, proses dan kendala, serta manfaat dan evaluasi yang dirasakan oleh penerima manfaat.
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai praktik pelaksanaan monitoring program startup digital oleh setiap lembaga dan inkubator bisnis,” ujarnya.
FGD ini diharapkan mampu memperluas perspektif dari Kementerian PPN/Bappenas mengenai mekanisme pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pada program serta memperoleh data terbaru dan valid dari manfaat pelaksanaan program.
“Kami ingin menggali lebih dalam mengenai kondisi riil startup Indonesia agar dapat menjadi rujukan arah pembangunan berkelanjutan di sektor bisnis digital,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bambang Pramujati Wakil Rektor IV ITS menyatakan, ITS sendiri menghimpun startup yang dikembangkan mahasiswa dan alumninya agar lebih terarah dan memiliki potensi kelanjutan bisnis yang baik melalui Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) ITS.
“Kami berpesan kepada mahasiswa dan alumni ITS untuk mampu menjadi seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur Bambang.
Dilanjutkan oleh Ir Baroto Tavip Indrojarwo Manajer Senior ILBI ITS, selain mengembangkan inovasi di bidang teknologi, juga menjadi kampus yang turut menguatkan inovasi dari sisi entrepreneur.
“ILBI ITS membuka peluang yang sebesar-besarnya dan turut mengarahkan bahkan memfasilitasi mahasiswa Indonesia, terkhusus mahasiswa ITS, dalam menumbuhkan startup besutannya,” tandasnya.
Terakhir, Dr Machsus Manager Senior Unit Akses Permodalan dan Kealumnian ITS turut menyambut baik akan upaya Kementerian PPN/Bappenas untuk mengkonsolidasi startup yang ada di Indonesia.
Machsus berpendapat bahwa upaya ini potensial untuk mengarahkan startup memiliki satu tujuan yang sama, sehingga proses pengembangan bisnis digital semakin terarah.
“Semoga apa yang telah dilaksanakan ILBI ITS sebagai lembaga inkubator bisnis ini mampu memberikan pandangan yang luas mengenai mekanisme pelaksanaan inkubasi bisnis,” pungkasnya.(tha/iss/ipg)