Amerika Serikat (AS) pada Senin (26/12/2022) kemarin, menegaskan komitmennya melindungi Korea Selatan (Korsel) setelah sejumlah drone atau pesawat nirawak Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan Korsel-Korut.
Seperti dilaporkan Antara mengutip kantor berita OANA, Selasa (27/12/2022), Militer Korsel mengatakan lima drone milik Korut melintasi perbatasan tersebut, Senin (26/12/2022). Sedikitnya satu dari lima wahana itu terdeteksi terbang di atas Seoul utara.
Seorang juru bicara Badan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, AS sedang melangsungkan kontak erat dengan sekutu-sekutu Korsel untuk mengetahui kondisi menyangkut provokasi terbaru oleh Korut.
“Kami mengetahui laporan soal pesawat-pesawat nirawak DPRK terbang melintasi garis demarkasi militer, dan kami berkonsultasi secara erat dengan RoK menyangkut sifat serangan itu,” kata juru bicara itu kepada kantor berita Yonhap melalui surat elektronik.
Jubir tersebut mengacu pada DPRK (Demokratic People’s Republic of Korea) untuk menyebut nama resmi Korea Utara, dan RoK (Republic of Korea) untuk nama resmi Korea Selatan.
“Kami mengakui kebutuhan RoK untuk melindungi integritas wilayahnya. Komitmen AS untuk membela Republik Korea tetap kuat,” kata jubir tersebut.
Sebelumnya, Korsel menyatakan telah mengeluarkan sekitar 100 tembakan, saat berupaya menghindarkan kemungkinan warga sipil terkena dampak drone yang melintas perbatasan.
“Itu jelas merupakan aksi provokasi oleh Korea Utara yang melanggar batas wilayah udara kita,” kata seorang pejabat pada Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
“Militer kita mulai sekarang akan melakukan tindakan secara saksama dan tegas terhadap provokasi Korea Utara,” lanjutnya.
Sekadar informasi, penyusupan pesawat nirawak itu terjadi setelah Korut melancarkan uji coba peluru kendali balistik dalam jumlah tertinggi tahun ini.
Korut sepanjang 2022 telah menembakkan lebih dari 60 rudal balistik, termasuk delapan rudal balistik antarbenua. Jumlah itu jauh melebihi rekor tahunan sebelumnya, yaitu 25 kali.(ant/bil/rid)