Minggu, 23 Februari 2025

AS Abaikan Peristiwa Kelumpuhan Massal Terbesar Dalam Sejarah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Kasus Long Covid. Foto: Antara

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengabaikan peristiwa kelumpuhan massal terbesar dalam sejarah umat manusia.

Diketahui 17 persen warga menyampaikan bahwa ketakutan terbesar mereka terkait Covid-19 adalah kemungkinan terjangkit Long Covid, sebuah kondisi yang berpotensi melumpuhkan, bertahan lama atau muncul jauh setelah infeksi akut terjadi.

Seperti dilansir Antara, Rabu (21/9/2022), di sepanjang tahun 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS membatalkan sejumlah besar rekomendasi tindakan pencegahan Covid-19 yang dikeluarkannya.

Pedoman CDC tidak lagi merekomendasikan aturan jaga jarak sosial, penggunaan masker, atau tes skrining bagi sebagian besar warga yang tidak menunjukkan gejala, dan orang-orang yang belum divaksinasi tidak perlu menjalani karantina jika mereka terpapar virus tersebut.

Bahkan dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi, angka kasus Long Covid terus meningkat.

Menurut perkiraan CDC sendiri Juni 2022, satu dari lima orang dewasa di AS yang diketahui pernah tertular Covid-19 sebelumnya mengalami gejala Long Covid.

Sementara itu, Kristin Urquiza yang mendirikan kelompok advokasi Marked By Covid setelah ayahnya meninggal akibat virus tersebut pada 2020 lalu mengatakan, bahwa para pejabat kesehatan tidak melakukan upaya yang cukup untuk mencegah penularan virus itu dan tidak membantu warga memahami risikonya.

“Para pemimpin telah menyerah yang pada dasarnya mengatakan, terserah Anda,” pungkas Urquiza. (ant/des)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Minggu, 23 Februari 2025
24o
Kurs