Armuji Wakil Wali Kota Surabaya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan Tunas Hijau menyerahkan 80 penghargaan dalam kompetisi Surabaya Eco School (SES), Rabu (28/12/2022).
Penghargaan Surabaya Eco School (SES) itu diwarnai berbagai penampilan menarik yang digelar di Graha Sawunggaling, komplek kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Pada kesempatan itu, Armuji mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada para pemenang ‘Surabaya Eco School 2022’ yang menerima penghargaan. Dia berharap, mereka bisa menjadi pelopor dan memberikan contoh untuk terus menjaga lingkungan masing-masing.
“Saya berharap mereka ini tidak hanya giat bersih-bersih dan menjaga lingkungan ketika hendak mempersiapkan lomba saja, jangan hanya tergerak sesaat, tapi harus berkelanjutan dan harus bisa menjadi contoh bagi lingkungannya,” kata Armuji seperti dikutip surabaya.go.id, Kamis (29/12/2022).
Menurutnya, lomba semacam ini menjadi pemacu semangat anak-anak atau pelajar Surabaya, termasuk guru agar tetap menjaga lingkungan yang terbebas dari sampah dan polusi. Ketika semangat menjaga lingkungan sudah dipacu oleh pemkot, tahap selanjutnya diharapkan adanya kesadaran bagi para pelajar itu sendiri.
“Nah, kalau sudah ada kesadaran dari diri kita, ada atau tidak ada lomba semacam ini, kita akan terus menjaga dan mencintai lingkungan kita. Makanya, yang terpenting dari semua ini adalah warga terutama para pelajar ini sadar akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat,” tegasnya.
Selain itu, Armuji juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih-nya kepada Tunas Hijau dalam mengawal penyelenggaraan acara ini, yang tetap konsisten digelar sejak beberapa tahun lalu. “Acara ini sangat bagus dan harus terus dilanjutkan,” katanya.
Sementara itu, Hebi Agus Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya juga menyampaikan hal serupa kepada Tunas Hijau yang menjadi partner, dalam menjaga lingkungan dan terutama di acara Surabaya Eco School.
Menurutnya, kompetensi yang sudah berjalan beberapa tahun lalu sangat penting untuk pelajar Surabaya karena membekali menjaga lingkungan sejak dini.
“Nah, bagi yang juara dari Surabaya Eco School ini, biasanya kami lanjutkan dan ikutkan lomba Adiwiyata di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Alhamdulillah saat ini di Surabaya sudah ada sebanyak 300 sekolah yang berhasil menerima penghargaan Adiwiyata itu,” katanya.
Richi Razak Ketua Panitia Surabaya Eco School 2022 menjelaskan, kompetensi ini sudah di-launching program pada 10 Oktober 2022, dan diikuti seluruh Kepala SD dan SMP se-Surabaya, beserta perwakilan guru dan siswa kader lingkungan hidup.
Program itu juga menghadirkan workshop yang diikuti oleh utusan 270 sekolah dan realisasi keluarga sadar iklim 2022, serta pembinaan dan evaluasi lapangan ke sekolah-sekolah dan keluarga sadar iklim.
“Kita juga ada bersih-bersih pesisir Kenjeran, dan challenge tiap pekan, serta ada lomba yel-yel, lomba jingle atau cipta lagu lingkungan antar tim sekolah. Makanya, pada hari ini kita berikan sebanyak 80 penghargaan dari berbagai lomba utama dan beberapa penghargaan tambahan lainnya,” katanya.
Adapun penghargaan lomba utama adalah kategori Sekolah Terbaik SES 2022, Juara Lomba Yel-yel SES 2022, Juara Lomba Jingle SES 2022, Penghargaan Keluarga Sadar Iklim SES 2022, dan Eco Person Of The Year 2022. Masing-masing penghargaan ini juaranya berbeda-beda, makanya penghargaan yang diserahkan kali ini sangat banyak, yaitu 80 penghargaan.
“Ini semua adalah langkah awal setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Semoga langkah kecil yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan aksi-aksi positif yang sama ke depannya,” pungkasnya. (tik/bil)