Aremania membentuk tim pencari fakta untuk mengusut tragedi Kanjuruhan di gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malang, pada Kamis (6/10/2022).
Andy Irfan pendamping tim pencari fakta Aremania yang juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Kontras mengatakan, tim tersebut berdiri untuk mengusut kejadian yang menimbulkan ratusan orang luka-luka dan meninggal dunia.
“Tim ini fokus untuk mengungkapkan kebenaran, menunjukkan fakta-fakta otentik, yang menyangkut kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM),” ucapnya dalam press conference.
Ia juga mengatakan, dalam tragedi yang terjadi pada tanggal 1 Oktober kemarin itu, tidak masuk pada pasal kelalaian.
Menurutnya, karena ada kesengajaan dalam melepaskan tembakan gas air mata, ataupun melakukan kekerasan di dalam lapangan setelah pertandingan pekan kesebelas liga 1 yang mempertemukan antara Arema dan Persebaya itu.
Ia juga menduga dalam tragedi Kanjuruhan, terjadi pelanggan HAM berat. Tetapi untuk proses pencarian faktanya, ia mengatakan akan dilakukan sesegera mungkin.
Sementara itu, Dadang Indarto juru bicara tim pencari fakta Aremania mengatakan bahwa tim yang dibentuk pada hari ini itu, merupakan tim gabungan aremania, yakni dari individu korwil dan seluruh komunitas Aremania.
Sedangkan, untuk kantor sekretariatnya secara resmi berada gedung KNPI Malang.
“Dari hari ke hari, tim pencari fakta Aremania akan memberikan informasi terkait data-data yang selalu diupdate, melalui gedung KNPI ini,” ucapnya.
Ia berharap, melalui tim pencari fakta gabungan Aremania ini dapat mengusut secara tuntas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober kemarin.
Pada acara itu, seluruh Aremania yang hadir juga mengucapkan belasungkawa kepada korban yang meninggal dunia. Serta, melalukan do’a bersama di dalam gedung KNPI sebelum dimulainya press conference.(ris/gat/ipg)